Menyusul insiden kecelakaan pesawat mereka di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, perwakilan Jeju Air di Indonesia buka suara.
Pesawat Boeing 737-800 dari Jeju Air itu kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada Minggu (29/12) pagi waktu setempat. Pemicu kecelakaan diduga karena pesawat gagal saat pendaratan.
Sampai saat ini, korban tewas dilaporkan mencapai 47 orang. Markas Besar Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi Jeolla Selatan memperkirakan jumlah korban jiwa akan bertambah banyak.
Perwakilan Jeju Air di Indonesia telah mengeluarkan pernyatan resmi terkait kecelakaan tersebut. Pihak Jeju Air mengaku akan melakukan seluruh upaya yang terbaik untuk mengatasi insiden tersebut.
"Kami Jeju Airlines akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi kecelakaan ini," demikian pernyataan resmi Jeju Air yang diterima detikTravel, Minggu (29/12/2024).
Jeju Air juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari insiden kecelakaan pesawat tersebut.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," ucap perwakilan Jeju Air.
Pihak maskapai Jeju Air juga menyediakan kontak yang bisa dihubungi terkait kecelakaan pesawat itu.
"Kami akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai situasi yang relevan. Call Center (domestik) 080-898-1500. (Luar negeri) +82-1599-8629," tutup pihak Jeju Air.
Pesawat Jeju Air yang membawa 175 penumpang dan enam pramugari itu dilaporkan gagal mendarat. Laporan awal menunjukkan Boeing 737-800 mendarat dengan roda pendaratan depan terangkat, berarti terjadi pendaratan yang sangat buruk.
Pesawat dengan nomor penerbangan 7C2216 itu diketahui baru kembali dari Bangkok, Thailand. Pesawat kemudian mengalami kecelakaan di Bandara Muan sekitar pukul 09.07 pagi waktu setempat.