Keinginan An Se-young Terwujud, Bocah Ajaib Bisa Main di BWF World Tour sebagai Atlet Non-pelatnas
Drajat Sugiri December 30, 2024 09:31 PM

TRIBUNNEWS.COM - Keinginan An Se-young segera terwujud seiring dengan rilisan dari Kemenpora Korea soal permintaan tindakan dari Federasi Badminton Korea (BKA), Senin (30/12/2024).

Kemenpora Korea sebelumnya meminta permintaan tindakan dari BKA sebanyak 25 kasus.

Melansir Naver Sports, Federasi tempat An Se-young bernaung telah menyelesaikan 16 permintaan.

Dari 16 permintaan, yang paling di sorot adalah soal penghapusan pembatasan kompetisi internasional untuk atlet Korea.

Hal ini pernah dikeluhkan oleh An Se-young ketika dirinya melayangkan kritik keras kepada Federasi pasca-meraih emas Olimpiade Paris 2024.

Imbas tidak becusnya BKA menangani cedera si Bocah Ajaib, An Se-young mengklaim bahwa dirinya tidak bisa melanjutkan kariernya dalam naungan Pelatnas (BKA).

Pernyataan An Se-young sempat jadi sorotan lantaran BKA punya aturan khusus bagi pemain yang ingin berjalan seara profesional.

Awalnya, hanya pemain yang telah aktif sebagai tim nasional (Pelatnas) selama lima tahun dan berusia 28 tahun untuk pria dan 27 tahun untuk wanita yang dapat berkompetisi di kompetisi internasional sebagai pemain non-tim nasional.

Namun, Kemenpora Korea pada bulan Oktober meminta kepada BKA untuk ditindaklanjuti dalam waktu dua bulan, dan menghapuskannya pada tanggal 9 Desember.

Hasil dari investigasi dari Kemenpora dalam memeriksa seluk beluk BKA, aturan tersebut akhirnya dihapus.

Yang artinya pemain berusia 22 tahun tersebut punya kans besar untuk bermain lewat jalur profesional.

Ekspresi tunggal putri no 1 dunia, An Se-young (Korea) saat merayakan kemenangannya atas Akane Yamaguchi (Jepang) di perempat final Olimpiade Paris 2024.
Ekspresi tunggal putri no 1 dunia, An Se-young (Korea) saat merayakan kemenangannya atas Akane Yamaguchi (Jepang) di perempat final Olimpiade Paris 2024. (Instagram @official_bka)

"(Aturan) Ini juga ditambah dengan pembatasan terhadap pemain tim nasional yang berpartisipasi dalam liga luar negeri dan pertandingan undangan luar negeri dengan biaya sendiri (termasuk dukungan untuk tim mereka) dihapuskan," bunyi laporan Star News.

Keluhan An Se-young terkait ingin menggunakan sponsor ketika bertanding juga dapat sinyal apik dan dapat ditampilkan.

"Sponsor pribadi juga diliberalisasi secara signifikan. Hal ini diubah sehingga logo-logo sponsor pemain dapat ditampilkan pada seragam tim nasional," mengutip laporan dari media yang sama.

Berdasarkan rilisan dari Kemenpora, ada sinyal apik bagi An Se-young sebelum mengarungi BWF World Tour 2025 mendatang.

Bisa dikatakan ini jadi motivasi baru bagi ratu bulu tangkis dari Korea untuk bisa mengeluarkan potensi terbaiknya dengan lebih gembira.

Seperti yang ia katakan setelah ditanyai soal penyesalan gegara sempat ada kisruh dengan federasi, dia mengaku tidak menyesal dan akan fokus bermain badminton dengan bahagia.

"Saya baik-baik saja karena saya yang menciptakan situasi tersebut," tegas An Se-young.

"Saat ini, saya hanya ingin bersenang-senang, bermain dengan sangat baik di setiap pertandingan, dan menikmatinya."

"Saya bisa bangkit dengan bantuan banyak orang. Saya ingin menjadi legenda di bulu tangkis Korea," tandasnya.

Menuju akhir tahun 2024, An Se-young sudah dinanti turnamen padat pada bulan Januari 2025 mendatang.

Sebanyak 4 turnamen akan dihelat pada bulan pertama tahun 2025 dengan level yang berbeda.

Merangkum BWF, dari empat pertandingan yang dijadwalkan, si bocah ajaib hanya akan bermain di dua tempat.

Pertama Malaysia Open 2025 (super 1000) kemudian dia akan lanjut main di India Open 2025 (super 750).

Kalender Badminton BWF 2025

Januari

  • Malaysia Open 2025 (Super 1000): 7-12 Januari
  • India Open 2025 (Super 750): 14-19 Januari
  • Indonesia Masters 2025 (Super 500): 21-26 Januari
  • Thailand Masters 2025 (Super 300): 28 Januari-2 Februari

(Niken)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.