Miris, Orangtua di Jakbar Tinggalkan Jenazah Bayinya di Rumah Sakit karena Tak Punya Biaya
Satrio Sarwo Trengginas December 30, 2024 10:30 PM

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Orangtua di Jakarta Barat tega meninggalkan bayinya yang meninggal dunia di salah satu rumah sakit di kawasan Grogol.

Peristiwa bermula saat H selaku orangtua membawa bayi laki-lakinya yang berusia 5 bulan ke IGD salah satu rumah sakit di Grogol, Jakarta Barat pada Sabtu (28/12/2024) dini hari.

Kanit Reskrim Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara menjelaskan, saat itu orangtua bayi itu datang dengan ditemani tetangganya.

Setibanya di rumah sakit, H sempat terkendala karena ternyata ia dan keluarganya tak memiliki BPJS Kesehatan.

"Setelah di rumah sakit, dia mencoba untuk mengeklaim menggunakan BPJS-nya. Ternyata tidak diterima BPJS tersebut yang artinya dia harus membayar (biaya rumah sakit) di situ," kata Aprino saat dikonfirmasi, Senin (30/12/2024).

Saat itu, H sempat menyatakan kepada pihak rumah sakit bahwa dirinya akan mencari pinjaman biaya asalkan bayinya itu bisa mendapat perawatan.

Meski sempat mendapat perawatan medis, sayangnya bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia pada pagi harinya.

Mendengar kabar duka itu, H mengatakan kepada petugas rumah sakit bahwa ia akan mengurus biaya perawatan dan membawa pulang jenazah anaknya. 

Namun rupanya H tak kunjung kembali. Ia diduga terpaksa meninggalkan jenazah bayinya karena tak memiliki biaya.

"Pada saat itu kebetulan lagi ramai juga di IGD, pada gak engeh semua nih yang perawat ataupun dokter

Baru pada jam 6 kok gak datang-datang orang ini. Dicari tahu dikelilingilah serumah sakit tapi enggak ketemu," kata Aprino.

Aprino menuturkan, saat itu petugas rumah sakit langsung menghubungi nomor ponsel yang tercantum pada saat pendaftaran pasien.

"Ternyata nomor tersebut adalah nomor dari tetangga yang nganter dia tadi karena bapaknya ini enggak punya handphone," ujarnya.

Aprino mengatakan, pihaknya baru mendapatkan laporan itu pada Sabtu siang. 

Ditemani petugas rumah sakit, ia mendatangi kontrakan petak yang menjadi tempat tinggal H di kawasan Jelambar.

Tapi H tak ditemukan di rumah tersebut. Orangtua bayi itu juga tidak terdaftar di RT setempat karena baru dua bulan mengontrak di sana.

"Selama ini sering interaksi, cuma gak yang tiap hari. Karena mungkin sudah kepepet kan karena anaknya sudah benar-benar parah kondisinya itu.

Kata perawat itu sudah kejang-kejang, panas juga sangat tinggi, terus sudah sempat itu katanya matanya kulitnya, badan itu sudah pucat," papar Aprino.

Aprino mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari keberadaan orangtua bayi itu. Sedangkan bayi nahas itu sudah diserahkan ke pihak Dinas Sosial untuk kemudian dimakamkan.

"Masih kita cari identitas dari di ortunya ini," tuturnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.