PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan melaporkan pertumbuhan signifikan sektor industri jasa keuangan di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) hingga Oktober 2024.
Pertumbuhan ini mencakup sektor perbankan, pasar modal dan industri keuangan nonbank, yang didukung oleh edukasi keuangan serta perlindungan konsumen yang semakin kuat.
Sektor perbankan di wilayah Sumbagsel menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan peningkatan aset sebesar 9,43 persen (yoy) menjadi Rp348,34 triliun. Total penyaluran kredit juga meningkat 11,43 persen (yoy) mencapai Rp306,71 triliun, dengan kontribusi terbesar dari kredit konsumtif sebesar 42,17 persen.
Sementara itu, kualitas kredit bermasalah (NPL Net) tetap terjaga di level rendah, yaitu 0,96 persen. Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), terjadi pertumbuhan sebesar 5,69 persen (yoy) menjadi Rp274,23 triliun, didominasi oleh dana tabungan sebesar 53,80 persen.
OJK juga mencatat dukungan terhadap UMKM terus meningkat dengan total penyaluran kredit/pembiayaan mencapai Rp119,94 triliun, tumbuh 8,04 persen (yoy), melampaui target minimal penyaluran kredit UMKM. Sektor Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan mencatat pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu 51,15 persen (yoy) menjadi Rp6,44 triliun.
Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan Arief mengungkapkan, kinerja pasar modal di Sumbagsel juga menunjukkan lonjakan signifikan.
"Rata-rata nilai transaksi saham pada September 2024 mencapai Rp8,64 triliun, sementara penjualan reksa dana tumbuh 88,26 persen (yoy) menjadi Rp480,70 miliar pada Agustus 2024. Jumlah investor di wilayah ini meningkat 14,82 persen (yoy) dengan dominasi instrumen reksa dana," ujar Arief dari rilis yang diterima Bangka Pos Group, Selasa (24/12).
Untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan, OJK melaksanakan 153 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 32.742 peserta hingga November 2024. Beberapa program unggulan, seperti pengembangan ekosistem keuangan inklusif di pedesaan dan akselerasi keuangan untuk penyandang disabilitas, juga telah direalisasikan.
"OJK bersama Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI) juga terus menangani aktivitas keuangan ilegal, khususnya pinjaman online ilegal, yang menjadi keluhan utama masyarakat," tegas Arief.
Dia menyatakan, bahwa sinergi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan menjaga stabilitas dan pertumbuhan sektor jasa keuangan di Sumbagsel.
"Kami optimistis, langkah ini akan mendukung pemerataan akses keuangan dan penguatan ekonomi di seluruh wilayah," ujarnya. (*/t3)