TRIBUN-MEDAN.com - Zlatan Ibrahimovic akhirnya meminta maaf kepada eks pelatih AC Milan Paulo Fonseca setelah dirinya dan jajaran manajemen klub dikatai suporter kalah jantan.
Pemecatan Fonseca oleh Milan tidak disambut baik oleh suporter Il Diavolo Rosso, bahkan mereka mengecam perilaku dari tindakan Manajemen dalam memberhentikannya.
Walaupun keputusan memecat pelatih sudah diambil jauh-jauh hari, Fonseca dibiarkan menjalani jumpa pers usai laga melawan AS Roma (29/12/2024) dengan merasa posisinya masih aman.
Tidak ada orang dari manajemen yang mendampinginya sementara media-media sudah tahu Fonseca telah dipecat.
Mengecam keras cara pemecatan Fonseca, tifosi AC Milan menyebut manajemen klub kalah jantan dari sang mantan pelatih.
Sebagai tangan kanan pemilik klub, Zlatan Ibrahimovic pastinya ikut menjadi sasaran tembak suporter Tim Merah Hitam.
Apalagi Ibra sudah sering meninggalkan Fonseca sendirian, contohnya waktu ada kasus indisipliner Rafael Leao dan Theo Hernandez.
Bukannya mendampingi tim yang saat itu masih dalam masa transisi setelah dilatih Fonseca, Ibrahimovic malah berlibur.
"Selamat kalian sudah menemukan kambing hitam, kambing hitam yang kalian pilih sendiri," kritik kelompok suporter fanatik Milan, Curva Sud Milano.
"Paulo Fonseca mungkin tidak sanggup memenuhi ekspektasi dilihat dari sisi olahraga."
"Tetapi dia terbukti lebih serius dan lebih laki-laki ketimbang Anda yang sudah meninggalkannya sendirian sejak Agustus."
Setelah mendapatkan kecaman keras, Zlatan Ibrahimovicmuncul mewakili manajemen klub pada perkenalan pelatih baru, Sergio Conceicao, Selasa (31/12/2024).
Dalam kesempatan itu, Ibra mengaku klub telah bersalah membiarkan Fonseca sendirian menjalani jumpa pers usai pertandingan menghadapi Roma.
"Sebelum memulai dengan Conceicao, saya ingin berterima kasih pada Fonseca atas apa yang telah dia lakukan dan untuk sikap profesionalnya," kata Ibra seperti dikutip dari Football-Italia.
"Respek maksimal buat dia. Dia tidak bisa menjaga konsistensi dalam raihan hasil."
"Ketika Anda di Milan, hasil adalah hal yang fundamental."
"Kami memutuskan memberhentikannya setelah pertandingan dan kami membuat kesalahan dengan mengirimnya ke jumpa pers."
"Saya minta maaf kepada Paulo dan suporter."
"Kami memahami perasaan para pendukung," lanjut eks penyerang Milan itu.
"Kami memiliki rasa hormat yang paling tinggi buat mereka."
"Kami adalah pihak pertama yang tidak puas akan hasil-hasil yang ada."
"Kami tidak akan puas sampai berhasil mencapai target."
"Piala Super Italia adalah salah satu sasaran itu."
"Tanggung jawab tidak hanya menjadi milik pelatih, kami semua juga harus bertanggung jawab," pungkasnya.
(Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com