Pernah Diterapkan di Era Gus Dur, Fraksi PKB Dukung Wacana Sekolah Libur Satu Bulan saat Ramadan
Malvyandie Haryadi January 01, 2025 04:34 PM

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII Fraksi PKB Ashari Tambunan, mendukung wacana libur sekolah selama Bulan Ramadan. 

Menurutnya peserta didik bisa mengisi liburan dengan kegiatan positif berbasis komunitas di lingkungan masing-masing. 

“Peserta didik nanti bisa diarahkan untuk mengikuti kegiatan tadarus, buka bersama, hingga kajian di masjid atau musala di sekitar tempat tinggalnya. Dengan demikian mereka bisa memahami arti penting kebersamaan di lingkungan masing-masing,” kata Ashari Tambunan, kepada wartawan Rabu (1/1/2025).

Untuk diketahui Kementerian Agama tengah mengkaji wacana libur sekolah selama bulan Ramadan. 

Kemenag menilai liburan ini bertujuan agar peserta didik bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan secara khusyuk bersama keluarga masing-masing. 

Kemenag mengambil contoh beberapa pesantren yang juga meliburkan santri saat Ramadan menjelang. 

Ashari mengatakan wacana libur sekolah selama Ramadan bukan hal baru. 

Menurutnya kebijakan tersebut juga diambil saat Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) menjadi presiden. 

Selain itu saat Presiden Soeharto kebijakan tersebut juga pernah dijalankan. 

"Saya menilai langkah tersebut sangat positif agar peserta didik mampu menjalankan ibadah puasa secara khusyuk di bawah pengawasan orang tua masing-masing," ucapnya. 

Dia menilai akan banyak manfaat jika peserta didik belajar di rumah selama bulan Ramadan. 

Menurutnya satu sisi peserta didik bisa menjalankan puasa dengan lebih serius, di sisi lain orang tua juga jauh lebih tenang karena intensitas anak di luar rumah selama Ramadan juga jauh lebih berkurang. 

"Sekolah tetap bisa memberikan tugas belajar secara daring sehingga materi pelajaran juga tidak ketinggalan,” katanya. 

Legislator asal Sumatera Utara I tersebut mengatakan Kementerian Agama bisa mengandeng Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk mengadakan berbagai kegiatan bagi anak usia sekolah di wilayah masing-masing. 

Kegiatan tersebut bisa dalam bentuk pesantren kilat, tadarus bersama, buka bersama, hingga salat jamaah di setiap waktu salat rawatib.

 “Dengan demikian kesetiakawanan sosial selama Ramadan di lingkungan kota hingga pelosok perdesaan kembali terbangun dengan kuat,” tandasnya.

Respons Wamenag

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi'i, merespons wacana libur sekolah satu bulan penuh saat ramadan 2025. 

Pria yang akrab disapa Romo Syafi'i itu menyebut wacana itu belum dibahas oleh pemerintah.

"Kami belum bahas, tapi wacananya kayaknya ada, tapi saya belum bahas itu," kata Romo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2024).

Namun, dia mengakui sudah mendengar wacana libur sekolah satu bulan saat Ramadan.

"Sudah ada wacana," pungkasnya.

Untuk diketahui, kebijakan meliburkan sekolah satu bulan penuh saat Ramadan, pernah diterapkan pada era pemerintahan Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Kebijakan itu dibuat agar sekolah-sekolah membuat kegiatan pesantren kilat dan kegiatan untuk belajar agama Islam.

Kekinian wacana tersebut muncul kembali. Hal ini menyusul viral di media sosial, narasi pemerintah akan liburkan sekolah satu bulan pada bulan Puasa Ramadan 1446 H/2025.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.