LIBURAN TAHUN BARU, Penggiat UMKM Bukit Gundaling Sebut Wisatawan Sudah Mulai Yakin Berastagi Aman
Fariz January 02, 2025 02:30 AM

TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Dampak bencana tanah longsor yang terjadi di jalur Medan-Berastagi, tepatnya di kawasan Sibolangit, membawa dampak besar bagi dunia wisata di Kabupaten Karo. Terhitung, selama satu bulan terakhir pasca terjadinya bencana longsor pada akhir bulan November lalu, wisata di Kabupaten Karo menurun drastis. 

Namun, di momen libur tahun baru 2025 ini tampak kawasan Berastagi sudah mulai tampak kembali ramai dikunjungi wisatawan. Tak hanya di jalur utama, di beberapa objek wisata juga tampak wisatawan dari berbagai daerah sudah mulai kembali menikmati liburannya di Berastagi. 

Hal ini tentunya disambut baik oleh semua pelaku usaha terutama di bidang pariwisata, karena di libur tahun baru ini merupakan momen yang ditunggu oleh semua pelaku usaha untuk meraup untung. Seperti yang diungkapkan oleh Aria Karma Surbakti, yang merupakan salah satu pelaku usaha dan jasa di Bukit Gundaling, Berastagi. 

Diungkapkan Aria, selama satu bulan terakhir memang para pegiat usaha dan jasa di Bukit Gundaling cukup terpuruk akibat sepinya tamu yang datang. Namun, di momen libur tahun baru ini mereka bisa sedikit bernafas lega karena wisatawan sudah mulai kembali perlahan meningkat. 

"Kalau kita lihat tahun sebelumnya, ya jauh sekali berkurang. Tapi kalau kita lihat setelah longsor satu bulan lalu, sudah agak lumayan lah dibanding minggu-minggu yang lalu," ujar Aria, saat ditemui di Bukit Gundaling, Rabu (1/1/2025). 

Diungkapkan Aria, jika dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya setelah terjadinya longsor pada libur awal tahun ini mereka melihat ada kenaikan sekitar 40 persen. Namun, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di momen yang sama ia mengaku pelaku usaha di Gundaling kehilangan 50 persen pengunjung. 

Selama musim libur sejak terjadinya bencana tanah longsor dan di momen Nataru, Aria menjelaskan mereka melihat tamu-tamu yang datang ke Gundaling didominasi oleh wisatawan dari luar provinsi. Selama satu bulan terakhir, dirinya mengaku saat berinteraksi dengan tamu diketahui wisatawan banyak yang datang dari Aceh, Pekanbaru, hingga Padang. 

"Tapi tadi kita tanya-tanya lagi sama beberapa tamu, sudah mulai banyak yang datang dari Medan. Berarti wisatawan lokal sudah mulai berani lagi dan yakin kalau ke Berastagi itu sudah aman," katanya. 

Lebih lanjut, dirinya meminta kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan dan melihat media sosial. Pasalnya, sampai saat ini hal yang membuat wisatawan masih takut datang ke Berastagi karena dampak informasi yang tidak jelas masih berseliweran di media sosial yang mengatakan daerah menuju ke Berastagi rawan untuk dilintasi.

(mns/www.tribun-medan.com).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.