Banyak orang berpikir bahwa harapan hidup sebagian besar ditentukan oleh genetik. Ternyata, peran gen jauh lebih kecil dari yang diyakini.
Hal lain yang berperan penting untuk membuat harapan hidup seseorang lebih panjang adalah gaya hidup dan lingkungan. Penelitian terhadap orang-orang paling sehat dan bugar di dunia yang bisa hidup hingga usia 100-an, menunjukkan diet adalah kuncinya.
Diet yang dimaksud adalah dengan mengurangi konsumsi makanan olahan dan menggantinya ke menu yang lebih sehat. Misalnya seperti makanan rumahan yang kaya protein, serat, dan sayuran.
Namun, menerapkannya tidaklah mudah bagi kebanyakan orang dengan pekerjaan yang sibuk, anak-anak, dan harga bahan makanan yang melambung tinggi. Dikutip dari beberapa sumber, berikut menu makanan terjangkau dan mudah didapatkan yang bisa memperpanjang umur.
Dikutip dari The Sun, kebanyakan orang yang hidup di daerah blue zone seperti Okinawa, Jepang, biasa mengkonsumsi ubi jalar ungu. Makanan yang disebut beni imo tersebut kaya akan antioksidan dan mudah ditemukan.
Selain ubi jalar ungu, ubi jalar berwarna oranye juga sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan tersebut kaya akan karbohidrat kompleks, serat, dan nutrisi seperti beta-karoten.
Kacang kedelai merupakan makanan yang lezat dan terjangkau. Pakar gizi di Jepang, Michiko Tomioka, selalu berhati-hati dan memastikan produk kacang kedelai yang diproses secara minimal.
Dikutip dari CNBC Make It, Michiko biasa mengkonsumsi beberapa kacang-kacangan seperti edamame, kinako (bubuk kedelai), susu kedelai tanpa pemanis, dan natto. Kacang kedelai kaya akan serat, vitamin B, kalium, dan polifenol seperti isoflavon.
Ia juga mengkonsumsi kacang merah. Makanan tersebut kaya akan polifenol, serat, kalium, protein, vitamin B - yang semuanya dapat membantu mencegah peradangan.
Menu diet yang mudah ditemukan dan murah meriah lainnya adalah tahu. Michiko selalu memasukkan tahu ke dalam menu makanan sehari-harinya.
Selama seminggu, dia mungkin menyiapkan tahu sebagai burger, pangsit, dengan sayuran dalam nasi goreng, dalam sup, dalam kari vegan, sebagai lauk, dalam saus salad, bahkan sebagai hidangan penutup.
Jahe dikenal sebagai bahan tradisional yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Itu dapat membantu meningkatkan kekebalan dan metabolisme tubuh.
Selain itu, jahe juga sering dipilih sebagai obat untuk meredakan sakit perut dan masuk angin.
Kunyit merupakan salah satu rempah yang biasa digunakan sebagai bahan masakan dan obat tradisional. Bahan tersebut mengandung senyawa bioaktif kuat yang disebut kurkumin.
Dikutip dari Healthline, sifat antioksidan dan anti peradangan pada kurkumin dianggap membantu menjaga fungsi otak, jantung, paru-paru, dan melindungi dari kanker serta penyakit terkait usia.
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang sangat baik. Makanan ini kaya akan protein, serat, antioksidan, dan senyawa tanaman yang bermanfaat.
Terlebih lagi, kacang-kacangan merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik, seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kacang-kacangan memiliki efek menguntungkan terhadap penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, diabetes, sindrom metabolik, kadar lemak perut, dan bahkan beberapa jenis kanker.
Satu penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi setidaknya 3 porsi kacang-kacangan per minggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah.
Kopi maupun teh dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis. Misalnya, polifenol dan katekin yang ditemukan dalam teh hijau dapat menurunkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
Kopi juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker serta penyakit otak tertentu, seperti Alzheimer dan Parkinson.
Orang yang biasa minum teh atau kopi juga memiliki resiko kematian diri lebih rendah sebesar 20-30 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum.
Air putih merupakan minuman yang sangat baik untuk kesehatan. Untuk memperkecil risiko kematian dini, disarankan untuk rutin minum air putih.
Penting juga untuk menghindari terlalu banyak minuman manis, seperti soda dan jus, yang dikaitkan dengan risiko penyakit seperti kanker hati. Usahakan untuk tetap terhidrasi dengan rata-rata dua liter setiap hari, meskipun jumlahnya bervariasi berdasarkan statistik dan kebiasaan pribadi.