TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Jalan kabupaten yang melintasi Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, dilaporkan telah mengalami kerusakan parah selama lebih dari 15 tahun tanpa perbaikan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa atau Kuwu Luwung Kencana, Mustofa, yang mengungkapkan kekecewaan sekaligus harapan agar aspirasi masyarakatnya segera mendapat perhatian pemerintah.
“Yang jelas begini, memang sejak pemerintahan saya di tahun 2022, kerusakan jalan kabupaten yang masuk wilayah Desa Luwung Kencana itu sudah sekitar belasan tahun lalu."
"Sama sekali tidak tersentuh perbaikan,” ujar Mustofa saat diwawancarai selepas warganya melakukan aksi tanam pohon pisang dan kuburan di jalan rusak tersebut, Sabtu (4/1/2025).
Menurutnya, jalan rusak tersebut merupakan penghubung utama antara Desa Ujung Gebang dan Desa Luwung Kencana.
Kondisinya kian memprihatinkan karena posisi jalan di Blok Jambleng yang rendah menyebabkan genangan air saat musim hujan, ditambah aliran air kiriman dari wilayah Majalengka.
“Jalannya ini kalau musim hujan tergenang, bahkan air kiriman dari Majalengka bisa mencapai setengah hingga satu meter."
"Kalau sudah begini, kendaraan tidak bisa melintas, bahkan yang punya mobil terpaksa meninggalkan kendaraannya di desa tetangga,” ucapnya.
Mustofa juga menjelaskan, bahwa jalan tersebut sangat vital, karena menjadi akses utama yang menghubungkan Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu.
Kerusakan sepanjang 5 kilometer ini telah memicu berbagai keluhan warga.
“Saya sangat memahami kekesalan warga. Kami pun tidak henti-hentinya menyampaikan aspirasi ke DPRD, Bupati, hingga Gubernur."
"Namun, sampai saat ini belum ada respons atau realisasi,” jelas dia.
Sebagai desa perbatasan yang menjadi jalur strategis, Mustofa berharap pemerintah segera memperbaiki infrastruktur tersebut demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
"Kami mewakili warga, memohon agar aspirasi ini bisa didengar," katanya.
Sebelumnya, warga Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang dan membuat kuburan lengkap dengan nisan di jalan rusak di wilayahnya, Sabtu (4/1/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintah daerah yang dinilai lamban merespons keluhan mereka terkait perbaikan jalan.
Pantauan di lokasi, ada lima pohon pisang yang ditanam di tengah jalan rusak tersebut.
Terdapat juga gundukan bak kuburan lengkap dengan nisannya di area jalan rusak tersebut.
Uniknya, nisan itu dituliskan dengan sebuah kalimat kekecewaan dari warga.
Adapun, tulisan itu berbunyi 'pelan-pelan, rumah sakit mahal. Selamat datang di wisata jalan berlubang, nikmati fasilitas anda karena pemerintah'.
“Ya, kami warga Desa Luwung Kencana sengaja melakukan aksi ini sebagai bentuk kekecewaan kami."
"Dari dulu sudah mengeluh dan beberapa kali mengajukan perbaikan jalan, tapi tidak ditanggapi,” ujar Aripan (33), salah satu warga saat diwawancarai media di lokasi, (4/1/2025).
Menurut Aripan, jalan sepanjang lima kilometer yang rusak parah ini menjadi akses penting bagi warga, termasuk untuk anak-anak yang pergi ke sekolah.
Namun, kondisi jalan yang rusak selama lebih dari 10 tahun ini sering menjadi penyebab kecelakaan dan kerusakan kendaraan.
“Makanya, kami lakukan ini biar viral supaya ditanggapi. Kalau tidak viral, kami yakin jalan ini tidak akan dibangun."
"Warga sudah banyak yang ngeluh, apalagi kecelakaan sering terjadi. Kalau sampai ada korban lagi, siapa yang tanggung jawab?” ucapnya.
Ia juga menyoroti perbedaan kondisi jalan di daerah sekitar.
“Jalan ini kan perbatasan antara Indramayu, Majalengka, dan Sumedang. Daerah lain bagus semua, cuma di Cirebon Barat ini hancur."
"Harapannya ya segera diperbaiki dan penerangannya juga ditingkatkan, karena kalau malam gelap gulita dan rawan kecelakaan,” jelas dia.
Keluhan serupa disampaikan oleh Saidi (45), seorang pengendara roda empat yang kerap melintasi jalan tersebut.
Ia mengaku kondisi jalan yang licin dan penuh lubang sering menghambat perjalanannya serta merusak kendaraannya.
“Wah, parah jalannya. Saya sering lewat sini, bikin perjalanan terhambat dan mobil jadi rusak."
"Licin juga, banyak yang kecelakaan. Harapannya ya segera diperbaiki,” kata Saidi.
Aksi ini diharapkan dapat menarik perhatian pihak terkait untuk segera mengambil tindakan nyata dalam memperbaiki jalan rusak yang sudah menjadi keresahan warga selama bertahun-tahun.(*)
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto