Sistem Misil S-400 Rusia Tembak Jatuh 8 Rudal ATACMS Amerika, Ancam Balas Dendam pada Ukraina
GH News January 05, 2025 07:06 AM
MOSKOW - Sistem pertahanan misil S-400 dan Pantsir Rusia telah menembak jatuh delapan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) di wilayah Belgorod. Moskow mengatakan serangan ini dilakukan oleh Ukraina.

Moskow juga mengancam akan balas dendam pada Kyiv atas serangan misil canggih tersebut.

"Pada tanggal 3 Januari, sebuah upaya dilakukan dari wilayah Ukraina untuk meluncurkan serangan rudal terhadap wilayah Belgorod menggunakan rudal operasional-taktis ATACMS buatan AS," kata Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu.

”Tindakan rezim Kyiv ini, yang didukung oleh kurator Barat, akan menghadapi pembalasan," imbuh kementerian tersebut, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Minggu (5/1/2025).

Ukraina belum berkomentar atas serangan rudal ATACMS ke wilayah Belgorod, Rusia.



ATACMS atau Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat memiliki jangkauan 300 km (190 mil) dan pertama kali dikembangkan Amerika pada tahun 1980-an.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberikan informasi apa pun tentang target pasti serangan Ukraina tersebut serta tentang kerusakan atau korban yang mungkin terjadi.

Selama beberapa minggu terakhir, pasukan Ukraina telah berulang kali melakukan serangan jarak jauh ke wilayah Rusia yang diakui secara internasional dengan menggunakan berbagai persenjataan yang dipasok Barat, termasuk rudal balistik ATACMS buatan AS dan rudal jelajah Prancis-Inggris.

Serangan itu terjadi setelah beberapa negara Barat pendukung Kyiv mencabut pembatasan yang telah mereka terapkan pada penggunaan persenjataan jarak jauh pasokan mereka.

Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa serangan semacam itu menjadikan blok NATO yang dipimpin AS sebagai pihak langsung dalam konflik tersebut, dengan menunjukkan bahwa Ukraina tidak akan dapat mengerahkan senjata presisi tinggi tersebut tanpa melibatkan spesialis Barat.

Rusia telah melakukan serangan balasan terhadap banyak target di seluruh Ukraina sebagai tanggapan atas serangan semacam itu sebelumnya. Rusia juga menguji coba rudal hipersonik Oreshnik pada akhir November. Rudal itu telah menyerang pabrik misil di kota Dnipro, Ukraina.

Hulu ledak yang dibawa oleh rudal Oreshnik dapat melaju sepuluh kali kecepatan suara dan tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara yang ada, menurut Presiden Rusia Vladimir Putin.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.