Kisah Legenda Mossad Eli Cohen Digantung di Depan Umum oleh Suriah
GH News January 05, 2025 04:06 PM
DAMASKUS - Pengusaha Kamel Amin Thaabet tiba di Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada tahun 1962. Dia mengadakan pesta mewah, menjadi bagian dari elite sosial kota tersebut, dan dengan cepat memperoleh akses ke orang-orang paling berkuasa di negara tersebut.

Tiga tahun kemudian, dia dieksekusi di depan umum di Lapangan Marjeh, pusat kota Damaskus. Mengapa? Karena Kamel Thaabet adalah Eli Cohen, mata-mata elite yang bekerja untuk Mossad—badan intelijen Israel untuk operasi luar negeri.

Otoritas Israel sekarang mengintensifkan upaya untuk menemukan kembali jenazah Cohen.

Dikenal sebagai salah satu mata-mata Israel yang paling legendaris, penyusupan Cohen ke elite politik dan militer Suriah memberikan informasi intelijen yang krusial bagi keberhasilan Israel dalam Perang Enam Hari 1967.

Meskipun telah dilakukan upaya selama puluhan tahun, lokasi pemakaman Cohen tidak diungkapkan, di mana otoritas Suriah dilaporkan telah memindahkan jenazahnya beberapa kali untuk mencegah Mossad menemukannya.



Cohen lahir pada tahun 1924 di Alexandria, Mesir, dari keluarga Yahudi Mesir. Setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948, keluarga Cohen berimigrasi ke negara yang baru didirikan tersebut.

Cohen sendiri menyusul pada tahun 1957, setelah bertahun-tahun menjadi aktivis Zionis yang dilaporkan, termasuk membantu migrasi rahasia orang-orang Yahudi Mesir ke Israel.

Setelah bertugas di intelijen militer Israel, Cohen direkrut oleh Mossad pada awal tahun 1960-an.

Dengan kefasihannya dalam bahasa Arab, Spanyol, dan Prancis, Mossad menciptakan identitas samaran yang rumit untuk Cohen.

Dia menjadi Kamel Amin Thaabet, seorang pengusaha Suriah yang keluarganya telah beremigrasi ke Argentina. Cohen pindah ke Buenos Aires, tempat dia membaur dengan diaspora Arab dan Suriah, memperoleh kepercayaan dan akses yang kemudian terbukti penting bagi misinya.

Pada tahun 1962, Cohen pindah ke Damaskus dengan identitas samaran, tempat dia dengan cepat menjadi terkenal dalam masyarakat Suriah.

Dikenal karena menyelenggarakan pesta mewah yang dihadiri oleh tokoh politik dan militer yang berpengaruh, Cohen menggunakan pertemuan ini untuk mendapatkan informasi intelijen yang berharga.

Upayanya menghasilkan informasi terperinci tentang benteng Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang kemudian membantu Israel merebut wilayah tersebut dalam Perang Enam Hari.

Namun, kegiatan mata-mata Cohen berakhir tiba-tiba pada tahun 1965. Intelijen Suriah, dengan bantuan dari Uni Soviet, mengidentifikasi transmisi radio rahasianya ke Israel.

Pada tanggal 24 Januari 1965, otoritas Suriah menggerebek rumahnya. Cohen ditangkap, diadili, dan dihukum karena spionase.

Meskipun ada permohonan grasi internasional, Cohen digantung di depan umum pada tanggal 18 Mei 1965.

Sejak dieksekusi, keberadaan jenazah Cohen telah menjadi sumber pertikaian. Suriah secara konsisten menolak permintaan Israel untuk memulangkan jenazahnya, menolak berbagai tawaran pertukaran tahanan.

Para pejabat Suriah telah mengakui telah memindahkan jenazahnya beberapa kali untuk menggagalkan upaya Israel untuk mengembalikan jenazahnya.
Pada tahun 2018, Mossad berhasil mengambil kembali jam tangan Cohen dari Suriah.

Mengutip laporan NDTV, Minggu (5/1/2025), runtuhnya rezim Bashar Al-Assad di Suriah telah menciptakan peluang baru untuk negosiasi. Laporan menunjukkan bahwa pejabat Israel, termasuk Direktur Mossad David Barnea, terlibat langsung dalam pembicaraan dengan mantan anggota pemerintahan Assad. Diskusi ini dilaporkan difasilitasi oleh mediator Rusia.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.