Ketua DPC GerindraTTU Ajak Petani, Nelayan dan Peternak Sukseskan Program Makan Bergizi 
Rosalina Woso January 06, 2025 02:30 PM

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kristoforus Haki  mengajak para petani muda, peternak, nelayan dan seluruh masyarakat Kabupaten TTU untuk berkolaborasi menyukseskan Program Makan Bergizi yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Pasalnya, program ini bakal membawa dampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat di Kabupaten TTU.

Di Kabupaten TTU, Program Makan Bergizi ini bakal dimulai pada awal Bulan Januari 2025 ini. Kabupaten TTU menjadi salah satu kabupaten yang dijadikan projek agar program ini berjalan.

Ia menyebut, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Bank BRI, Bank lainnya dan Koperasi yang ada di Kabupaten TTU, yang bisa memberikan modal terutama kepada orang muda untuk bisa menyiapkan stok bahan baku bagi program ini. Langkah menyukseskan program Presiden RI ini harus melalui kolaborasi.

"Harus ada sistem untuk rantai untuk pasokan bahan ni harus ada di Kabupaten TTU. Kalau TTU tidak ada persiapan pasti pasokan bahan datang dari luar,"ucap Kristoforus, Senin, 6 Januari 2025.

Jika ditinjau dari aspek dampak, Program Makan Bergizi ini akan berdampak bagi masyarakat khususnya anak-anak sekolah. Namun, dampak ini mesti ditunjang dengan dampak ekonomi bagi petani, peternak dan nelayan dimana pasokan bahan baku mesti datang dari mereka.

Ia mengakui bahwa, pihak BRI Cabang Kefamenanu telah bersedia menyediakan anggaran KUR bagi kaum muda atau petani yang berniat untuk menjadi penyuplai bahan baku program ini.

Apabila kontrak antara Pemuda Tani NTT dan BRI telah ditandatangani maka, BRI akan mensuport setiap desa kurang lebih 10 pemuda untuk membangun usaha di bagian peternakan baik itu unggas, maupun peternakan lainnya. Para petani muda juga akan menjadi penyuplai bahan sayuran, dan buah-buahan. 

"Ini sangat baik dan mudah-mudahan semua masyarakat kita tidak lengah dan siap," ungkapnya.

Dikatakan anggota DPRD Kabupaten TTU ini bahwa, bagi masyarakat yang memiliki lahan agar bisa menyiapkan lahan untuk ditanami sayuran dan buah-buahan. Sementara itu untuk para usaha peternak ayam, unggas dan lainnya yang masih membangun usaha dalam skala yang kecil bisa membangun komunikasi agar dengan mitra penyumbang modal bisa disuport lebih besar lagi

Perihal program makan bergizi di Kabupaten TTU ini sudah dilakukan berbagai tahapannya. Kodim juga menjadi salah satu vendor (penyedia) sedang menyiapkan dapur umum, dan juga titik sekolah yang akan mendapatkan pelayanan makan bergizi. 

"Kemudian ada juga dapur mandiri dan untuk dapur mandiri persiapan sejauh ini kita sudah melakukan komunikasi dengan tingkat  pusat bagian Badan Gizi Nasional, terkait persiapan dapur umum, yang terdiri dari  peralatan dapur, tempat, dan ketersediaan bahan pangan untuk kebutuhan program ini,"ujarnya.

Sedangkan, titik sekolah program tersebut sudah diambil titik koordinatnya dan sekaligus disampaikan surat permohonan kepada Badan Gizi Nasional untuk dapur mandiri. 

Menurutnya, program makan bergizi, ini mesti menjadi hal yang harus diperhatikan oleh Kabupaten TTU dalam menyiapkan bahan-bahannya seperti beras, daging, sayuran, telur, buah, susu.

Program ini sangat baik. Pasalnya, pada 1 titik dapur umum bisa mengcover 1300 siswa. Dalam satu hari program membutuhkan biaya yang cukup besar. Biaya ini digelontorkan oleh pemerintah pusat.

Oleh karena itu diharapkan agar masyarakat Kabupaten TTU bisa menangkap peluang kehadiran program ini. Peluang tersebut yakni dengan mendorong petani dan peternak di Kabupaten TTU bisa menjadi penyedia stok sayuran hijau, daging, telur, susu dan bahan baku lainnya.

"Maka uang ini akan beredar di kabupaten TTU  sehingga, terciptanya lapangan kerja baru,"ujarnya.

Setiap dapur, ujarnya, membutuhkan 47 pekerja. Mereka Kan dibagi pada beberapa bagian seperti bagian pengolahan, membersihkan, memotong, masak, packing, dan distribusi. Tenaga-tenaga kerja ini pasti dibiayai oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Jika pemerintah daerah sigap menyiapkan petani dan juga pekerja, kata Kristo, maka anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat beredar di Kabupaten TTU. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.