Program Makan Bergizi Gratis Bikin Siswa Tak Perlu Lagi Keluar Uang Jajan
GH News January 06, 2025 07:05 PM

Program Makan Bergizi Gratis resmi dimulai hari ini, Senin (6/1) di 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Adapun SPPG tersebut menjadi dapur untuk menyediakan makan bergizi gratis yang ditujukan kepada sejumlah pelajar di wilayah Indonesia.

Program makan bergizi tersebut menuai respons positif dari siswa yang menerima manfaat dari makan bergizi gratis. Selain membantu memenuhi kebutuhan gizi, program ini juga membantu siswa menjadi lebih irit dalam pengeluarannya.

Zaza, siswa kelas 6 SD Barunawati mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, program ini tidak akan menguras lagi uang jajannya untuk membeli makanan.

"Senang, karena udah nggak perlu mengeluarkan uang buat makan," kata Zahra.

Adapun untuk menu makanan yang disajikan hari ini kata Zahra sudah cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Hanya saja ia menginginkan adanya susu dalam menu makan bergizi gratis nantinya. Adapun menu hari ini yang ia santap ialah nasi, ayam, tahu goreng, tumis kacang panjang dan jeruk.

"Lauknya itu bisa dibilang memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Ada protein, karbohidrat dan lainnya. Cuma susu tadi nggak ada. Susu perlu buat pertumbuhan. Karena biasanya di masa pertumbuhan ini butuh susu," kata Zahra.

Ditempat yang sama, Najwa, siswa kelas 6 SD Barunawati mengaku puas dengan makanan yang disediakan. Ia menjelaskan bahwa makanan yang diberikan tadi ia habiskan tanpa tersisa.

"Habis, semua habis. Senang sih karena bisa hemat uang juga, dan makanannya itu bergizi," ujar Najwa.

Meski demikian, ia juga menyarankan agar menu makanan ini dilengkapi dengan susu.
"Mungkin perlu ditambahkan susu," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa menu susu untuk program makan bergizi gratis tidak akan hadir setiap hari. .

Ia mengatakan bahwa pemerintah menargetkan menu susu akan hadir seminggu itu sebanyak 2 sampai 3 kali. Saat

"Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada. Nantinya seminggu dua sampai tiga kali. Jadi memang tidak tiap hari. Tapi ditargetkan seminggu kira kira 2 sampai 3 kali untuk susu nya," kata Agus.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.