Soal Warga Tak Lapor Polisi Meski Tahu Ada Dugaan Pesta LGBT di Mal Jaksel, Lurah Buka Suara
Eko Sutriyanto January 06, 2025 08:34 PM

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas diduga pesta LGBT di Bunker Bar Mall Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan digerebek warga belum lama ini.

Namun demikian warga memilih tidak melapor ke polisi.

Terkuak alasan warga enggan lapor polisi.

Lurah Grogol Utara, Muhammad Rasyid Darwis mengatakan, warga lebih memilih melakukan mediasi dengan pihak bar dan pengelola mall ketimbang melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

“Mereka tidak melapor ke kepolisian karena sudah dimediasi oleh pihak kecamatan,” ungkap Rasyid, Senin (6/1/2025).

Rasyid menyebutkan bahwa mediasi antara warga dan pihak bar telah dilakukan sebanyak tiga kali, dengan satu mediasi difasilitasi oleh pihak Kecamatan Kebayoran Lama.

Hasil dari mediasi tersebut adalah kesepakatan untuk menutup Bunker Bar secara permanen.

“Ada sekitar tiga kali mediasi. Tapi dari pemerintah baru sekali kecamatan. Kesepakatannya menutup dan dari warga juga menolak,” tambah Rasyid.

Dikatakannya, sejak November 2024, warga telah menyampaikan protes terkait aktivitas di Bunker Bar.

“Protes warga hampir dua bulan yang lalu. Selain karena aktivitas di dalam bar, protes dilayangkan karena sering terjadi keributan antarpengunjung," katanya.

Keresahan warga semakin meningkat, kata dia setelah mereka mengetahui adanya dugaan praktik LGBT di dalam bar tersebut.

Setelah protes yang semakin kencang, pihak pengelola mall memutuskan untuk menutup bar tersebut.

Pantauan TribunJakarta.com menunjukkan bahwa di pintu masuk bar tersebut kini terpampang stiker bertuliskan bahwa Bunker Bar ditutup permanen mulai 1 Januari 2025.

Pihak kepolisian juga turut terlibat dalam penanganan kasus ini.

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono, mengonfirmasi bahwa pembubaran acara yang diduga pesta LGBT tersebut terjadi setelah adanya laporan dari warga.

“Dibubarkan karena tuduhan ada LGBT,” jelas Widya.

Meskipun begitu, dia menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk membuktikan tuduhan tersebut.

Sebelumnya acara yang diduga sebagai pesta LGBT ini menjadi sorotan dan viral di media sosial.

Video yang merekam momen pembubaran acara memperlihatkan sejumlah pemuda yang tampak keluar dari ruangan gelap, beberapa di antaranya menutupi wajah mereka.

Salah seorang warga bahkan menyatakan, “Pulang-pulang,” saat membubarkan acara tersebut.

Warga Kelurahan Grogol Utara menggerebek pesta yang diduga merupakan pesta LGBT dan dilakukan sejumlah remaja di sebuah mal di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Video Penggerebekan Viral

Video penggerebekan ini viral di media sosial. Salah satunya seperti yang diunggah akun @johan_suhandri di Instgram.

 Dalam narasi pada video tersebut, aksi ini dilakukan oleh puluhan remaja.

"Akibat aparat yang terkesan cuek, warga yang tanpa gaji turun tangan sendiri membubarkan pesta LGBT di Grand ITC Permata Hijau oleh warga masyarakat Kelurahan Grogol Utara dibantu warga sekitar," sebut narasi dalam video tersebut.

Aktivitas pesta tersebut diduga terjadi pada malam perayaan tahun baru, 31 Desember 2024, dan akhirnya dibubarkan oleh warga sekitar karena dianggap meresahkan.

Dalam video yang diunggah terlihat puluhan orang diminta keluar dari sebuah bar.

 Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono yang dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dugaan tersebut.

 Hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang masuk terkait peristiwa itu.

"Sampai sekarang belum ada laporan.

Yang jelas, masalah tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan," ujar Widya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (5/1/2025).

Widya menambahkan bahwa bar tempat kejadian itu berlangsung telah ditutup secara permanen pada 1 Januari 2025.

Penutupan dilakukan oleh pemilik bar berdasarkan informasi dari pengelola ITC.

"Informasi dari pengelola ITC-nya, bar sudah ditutup. (Ditutup) oleh owner-nya," katanya.

Pihak kepolisian terus melakukan penelusuran untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar di media sosial. 

"Sampai sekarang belum ada laporan," kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustino saat dikonfirmasi, Minggu (5/1/2025) malam.

Widya melanjutkan, pihaknya saat ini akan melakukan penyelidikan untuk membuktikan tuduhan aktivitas LGBT itu di bar tersebut.

"Yang jelas masalah tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan, bar itu orang yang kesana beranekaragam bukan bar khusus," ungkapnya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.