Patrick Kluivert Dikontrak Dua Tahun Menggantikan STY Kata Fabrizio Romano, Ini Rekam Jejak Kluivert
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bergerak cepat dalam proses pergantian pelatih timnas Indonesia.
Dari seleksi pelatih pengganti, memberhentikan Shin Tae-yong, hingga menentukan pelatih penggantinya. Pelatih pengganti Shin Tae-yong adalah pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
Kabar terkait perekrutan pelatih Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia itu disampaikan oleh pakar transfer, Fabrizio Romano pada Senin (6/1) sore.
"Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala baru Indonesia, kesepakatan telah tercapai" kata Fabrizio Romano di akun Twitternya.
"Kontrak 2 tahun ditambah opsi 2 tahun, presentasi akan dilakukan pada tanggal 12 Januari di Indonesia. Tujuannya adalah mencapai kualifikasi Piala Dunia" tulis Romano lagi.
Patrick Kluivert yang lahir di Amsterdam pada 1 Juli 1976 merupakan mantan striker, dia mengawali karier mudanya di Schellingwoude sebelum pindah ke Ajax.
Di karier tim senior, dia bermain timnas Belanda dari kelompok umur hingga timnas Senior.
Selain itu dia bermain juga di klub-klub besar termasuk Ajax, AC Milan, Barcelona, Newcastle, Valencia, PSV, dan Lille.
Karier Manajer diawali dari AZ sebagai asisten pelatih pada 2008–2010, kemudian Brisbane Roar (asisten), NEC (asisten), Jong Twente, timnas Belanda (asisten), pada 2015–2016 dia pernah melatih Curacao, kemudian pada 2016 dia melatih Ajax (muda), pada 2018–2019 dia menjadi asisten pelatih timnas Kamerun, lalu melatih Curacao pada 2021, sebelum akhirnya menangangi Adana Demirspor pada 2023.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir telah mengumumkan pemberhentian Shin Tae yong sebagai pelatih timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan alasan memutus hubungan kerja dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY).
Dikatakan Erick Thohir, PSSI menginginkan pelatih yang lebih baik lagi dalam hal strategi permainan.
Selain itu, masalah komunikasi antara pelatih dan pemain juga menjadi bahan evaluasi untuk Shin Tae-yong. Diketahui, PSSI secara resmi telah memutus hubungan kerja dengan Shin Tae-yong per Senin (6/1).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi persi PSSI. "Tentu kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja coach STY selama ini, hubungan saya sangat baik, dan kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki," kata Erick Thohir.
"Tetapi tentu dinamika dari Timnas ini, perlu menjadi perhatian khusus, oleh kami dalam evaluasi. Apa yang kita lakukan hari ini untuk kebaikan Tim Nasional," sambungnya.
Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa keputusan memecat Shin Tae-yong telah melalui pertimbangan yang panjang. Keputusan pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dilakukan atas berbagai pertimbangan dan evaluasi.
Pria yang menjabat sebagai menteri BUMN itu mengungkapkan soal Evaluasi yang menyoroti strategi permainan dan komunikasi antar pelatih dengan pemain.
"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain," kata Erick.
"Komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program lebih baik secara menyeluruh ke timnas," imbuhnya.
Hal itulah yang membuat PSSI akhirnya memutus hubungan kerja dengan Shin Tae-yong yang terjalin hampir 6 tahun ini. Selain itu, Erick Thohir juga mengatakan bahwa Shin Tae-yong telah menerima surat soal pemutusan hubungan kerja ini.
Hal ini telah disampaikan oleh Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji kepada STY. "Pak Sumardji sudah bertemu coach STY tadi pagi, sudah terima surat menyuratnya," kata Erick Thohir.
"Nanti tentunya ada proses berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir. Dan saya ucapkan terima kasih," ungkapnya.
Meski begitu, Erick Thohir belum mengumumkan sosok pelatih pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Namun Erick mengatakan bahwa PSSI saat ini telah memiliki calonnya.
Rencananya calon pengganti STY akan diumumkan pada tanggal 12 Januari mendatang melalui konferensi pers pada pukul 16.00 WIB. "Kami sudah mendapatkan calon pelatih, nanti kita undang semua media dalam konferensi pers berikutnya pada tanggal 12 (Januari)," kata Erick.
"Jadi kalau ada pihak media yang mau tanya jawab, nanti langsung saja sama pelatih penggantinya. Tanggal 11 malam sudah mendarat, tanggal 12 nanti media kita kasih kesempatan untuk tanya jawab," ujar Erick.
Saat ini beberapa nama pelatih asal Belanda dikabarkan akan menjadi pengganti Shin Tae Yong. Nama-nama pelatih yang dirumorkan menggantikan STY adalah Louis van Gaal, Patrick Kluivert, hingga Marco van Basten.
Tugas Shin Tae-yong menukangi Timnas Indonesia tuntas sudah pada Senin (6/1). Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta.
Dalam pemaparannya, Erick menegaskan bahwa pemecatan Shin Tae-yong bukan karena kegagalan skuad garuda di Piala AFF 2024. Bahkan pemecatan bisa saja dilakukan usai takluk dari China, akan tetapi hal itu urung dilakukan karena dinilai terlalu tergesa-gesa.
“Kalau saya lihat, memang dinamika ini cukup kompleks. Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa (memecat-red), mungkin kurang baik juga tapi ini sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet,” beber Erick Thohir.
Menurut Erick, waktu sekarang jadi waktu yang tepat mengingat masih ada waktu dua bulan setengah lagi sebelum laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret mendatang.
Sisa waktu ini diharapkan dimanfaatkan pelatih anyar untuk membuat skema dan menjalin komunikasi dengan para pemain Timnas Indonesia. Untuk pelatih anyar, sejauh ini dikabarkan mengerucut ke satu nama yakni Patrick Kluivert.
Patrick Kluivert merupakan pelatih asal Belanda yang pernah memperkuat klub AC Milan hingga Barcelona. Pengumuman resmi pelatih baru akan dilakukan pada 12 Januari 2025. “Yang terbaik ya hari ini karena kita masih punya waktu 2,5 bulan untuk persiapan,” ujar Erick.
“Saya tidak mau ambil keputusan yang hasilnya tidak baik. Setelah evaluasi dan perhitungan, waktu 2,5 bulan ini cukup, tidak tergesa-gesa,” katanya.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir turut menjawab tudingan adanya mafia dan tekanan dari anggota Exco PSSI terkait pemecatan Shin Tae-yong. Seperti diketahui, dalam memutuskan apapun, PSSI harus melalui rapat Exco yang dihuni 15 Exco termasuk di dalamnya Ketua Umum dan dua wakil Ketua Umum.
Erick menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. Keputusan diambil secara bersama dengan melihat evaluasi kinerja Shin Tae-yong sebelumnya dan masa depan Timnas Indonesia.
“Saya rasa semua tidak benar karena kalian tahu saya ini pemimpin yang tidak bisa ditekan-tekan,” tegas Erick Thohir.
Erick pun menjelaskan di era kepemimpinannya sudah tak lagi ada mafia-mafia. Hal itu ditunjukkannya dengan perbaikan kualitas wasit hingga penerapan VAR di kompetisi Liga 1. “Bagaimana PSSI bersama liga melakukan perbaikan match fixing, itu tekanannya jauh lebih berat,” ujar Erick.
“Saya rasa sekarang Liga 1 berjalan baik, yang alarm-nya bunyi masih di Liga 2. Yang kita perbaiki di liga 1 itu dengan adanya VAR, pelatih yang bisa dipercaya. Liga 2 akan menyusul,” sambungnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut sekali lagi menegaskan bahwa tak ada soal Mafia dan tekanan dalam memutuskan pemecatan Shin Tae-yong. Ia hanya ingin Timnas Indonesia bisa tampil apik saat bersaing pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. “Jadi saya rasa, saya bukan tipe pimpinan yang bisa ditekan-tekan, saya yakin apa yang kita lakukan semua untuk kebaikan,” kata Erick.
“Intinya kita harus kerja keras, tidak bisa cuma terima keadaan dan mengharapkan hasilnya bagus,” katanya.
Federasi sepakbola Indonesia, PSSI memutus kontrak kerja sama dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Seperti diketahui, Shin Tae-yong sendiri sebelumnya mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2027 karena beberapa prestasi yang dinilai membanggakan.
Namun, perpanjangan kontrak yang belum genap satu tahun, pelatih asal Korea Selatan tersebut justru dipecat PSSI. Performa Shin Tae-yong dinilai belum memuaskan untuk melanjutkan pertandingan di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pemutusan kontrak ini dikatakan Erick Thohir tak jadi masalah, dan PSSI siap membayar kompensasi yang tertuang dalam kontrak.
“Semua kontrak harus kita hormati, kalau kita ingin jadi federasi kredibel, kita harus jaga kesepakatan yang sebelumnya dan kepada liga Indonesia, kita juga sudah menekankan ke klub-klub, tidak mau ada pelatih atau pemain yang tidak dibayar,” kata Erick Thohir.
“Kita harus memenuhi kontrak-kontrak yang ditetapkan. Tentu nanti antara lawyer dan lawyer akan saling bicara untuk bahas poin kompensasi. Tapi poinnya, kita harus respect dengan apa yang disepakati,” sambungnya.
Sementara itu, manajer Timnas Indonesia, Sumardji membeberkan respon dari Shin Tae-yong setelah mengetahui pemecatan ini. Shin Tae-yong pun menerima dan turut mendoakan agar Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
“Prinsipnya Coach Shin menerima pemutusan hubungan kerja antara PSSI dan dia,” ujar Sumardji.
“Coach Shin juga berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan selama 5 tahun dan pesannya semoga timnas lolos Piala Dunia,” katanya.
Kapten Timnas, Jay Idzes turut buka suara terkait kabar pemecatan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Seperti diketahui, PSSI baru saja mengumumkan pemutusan kontrak kerjasama dengan Shin Tae-yong.
Menurut Jay Idzes pergantian pelatih di jeda waktu 2,5 bulan sebelum laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di bulan Maret mendatang sangat tepat untuk mematangkan persiapan Timnas sehingga bisa meraih poin maksimal pada empat laga tersisa.
"Pergantian pelatih di manapun merupakan sesuatu yang berat, namun saya percaya federasi atau PSSI telah mengambil keputusan dengan berdasarkan yang terbaik bagi Indonesia," kata Jay Idzes dalam unggahan story instagramnya.
"Mari kita tetap bersatu dan selalu berjuang bersama menuju cita-cita. Kita Garuda," sambungnya.
Pemain yang merumput di klub Serie A, Venezia ini juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pelatih Shin Tae-yong atas kerja yang dihasilkan selama ini.
Ia menilai Shin Tae-yong banyak memberikan hasil positif untuk Timnas Indonesia. "Coach Shin, terima kasih atas kenangan yang telah dihasilkan selama di timnas.
Kita telah menorehkan sejarah bersama dan saya akan terus mengenang setiap momen kebersamaan yang kita lakukan," katanya.
Kabar pemecatan Shin Tae-yong membuat publik terpecah, ada yang menolak tapi tak sedikit juga yang mendukung guna perbaikan Timnas Indonesia yang kini tengah berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjelaskan bahwa pemecatan seorang pelatih adalah yang biasa terjadi di negara-negara lain. Terlebih negara-negara yang tengah berjuang lolos ke Piala Dunia.
“Saya rasa hal yang biasa, memang untuk posisi kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1).
Erick juga memaparkan pemecatan Shi Tae-yong tidak terjadi begitu saja. PSSI sudah mengevaluasi kinerja Shin Tae-yong bahkan saat skuad Garuda sebelum ditumbangkan China.
Saat itu dinilai Erick pemecatan masih belum tepat karena jarak yang mepet dengan dua laga selanjutnya, kontra Jepang dan Arab Saudi.
Setelah melalui rapat Exco, PSSI pun memutuskan untuk memecat Shin Tae-yong per awal Januari ini.
Jeda dua bulan setengah dinilai jadi waktu yang cukup bagi pelatih anyar nanti untuk melakukan persiapan menuju laga selanjutnya kontra Australia dan Bahrain pada 20 & 25 Maret 2025.
“Makanya saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.
“Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari, Kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain,” katanya.
Nama Lengkap: Patrick Stephan Kluivert
Tanggal lahir: 1 Juli 1976 (usia 48)
Tempat lahir: Amsterdam, Belanda
Tinggi: 191 cm
Posisi saat bermain: Striker
Karier Pemain Muda
1983–1984 Schellingwoude
1984–1994 Ajax
Karier Pemain Senior
1994–1997 Ajax 70 (39)
1997–1998 AC Milan 27 (6)
1998–2004 Barcelona 182 (90)
2004–2005 Newcastle 25 (6)
2005–2006 Valencia 10 (1)
2006–2007 PSV 16 (3)
2007–2008 Lille 14 (4)
Karier Pemain Timnas
1990–1991 Belanda U16
1991–1992 Belanda U17
1992 Belanda U18
1992–1994 Belanda U19
1994–2004 Belanda
Karier Manajer
2008–2010 AZ (asisten)
2010 Brisbane Roar (asisten)
2010–2011 NEC (asisten)
2011–2012 Jong Twente
2012–2014 Netherlands (asisten)
2015–2016 Curaçao
2016 Ajax (youth)
2018–2019 Cameroon (asisten)
2021 Curaçao (interim)
2023 Adana Demirspor
(Tribunnews/Abdul Majid/Hafidh/mba)