Berdoa Sambil Berwisata di Patung Bunda Maria Segala Bangsa Teluk Gurita
Ryan Nong January 07, 2025 06:30 PM

POS-KUPANG.COM - Tempat wisata religi Patung Bunda Maria Segala Bangsa di Teluk Gurita, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara selama libur Tahun Baru.

Para pengunjung tersebut datang dari berbagai daerah, bahkan dari negara tetangga yaitu Timor Leste.

Pantauan Pos Kupang pada Minggu (5/1, terlihat antrean panjang kendaraan menuju tempat wisata ini. Para pengunjung dikenakan tiket masuk dengan tarif Rp 8.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 20.000 untuk roda empat, dan Rp 50.000 untuk kendaraan roda enam. Tarif ini sudah termasuk pengendara dan rombongan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Januaria Nona Alo, mengatakan, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Setiap hari, jumlah pengunjung mencapai lebih dari 1.000 orang.

“Walaupun tempat wisata ini masih dalam tahap pengerjaan, kami membuka sementara sejak 1 hingga 5 Januari 2025 karena tingginya permintaan. Banyak pengunjung yang datang setiap hari, jumlahnya lebih dari seribu orang,” ujar Januaria.

Ia menambahkan, para pengunjung berasal dari Kabupaten Belu, luar daerah, hingga mancanegara. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para pengunjung yang telah menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada di lokasi.

“Kami bersyukur pengerjaan hampir rampung. Dalam waktu dekat, tempat wisata ini akan dibuka permanen untuk umum,” tambahnya.

Seorang pengunjung Marice, warga Kota Atambua mengaku bangga dengan kehadiran wisata religi ini.

“Tempat ini sudah sangat baik, tinggal menyempurnakan beberapa hal yang kurang dan merawat fasilitas yang ada. Saya berharap di tahun baru ini masyarakat bisa hidup lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Belu, tambahnya, Patung Bunda Maria Segala Bangsa ini dapat terus berkembang dan menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun internasional.

Menurutnya, selain meningkatkan perekonomian lokal, keberadaan tempat wisata ini juga mampu mempererat toleransi dan kerukunan antarumat beragama di wilayah perbatasan RI-RDTL.

Sementara itu, Ando, warga Kota Kupang, mengaku sengaja datang bersama keluarganya ke Atambua untuk berwisata sekaligus berdoa.

“Saya bersama keluarga tiba di Atambua sejak Sabtu, 4 Januari. Kami menginap di rumah keluarga dan saat ini datang ke tempat wisata ini, selain untuk berdoa juga sekalian refreshing di liburan awal tahun,” ungkap Ando.

Ia berharap agar masyarakat yang berkunjung agar tetap menjaga kesopanan, terutama dalam berpakaian, mengingat lokasi ini merupakan destinasi wisata religi. (Agus Tanggur)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.