TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nama Patrick Kluivert kini menjadi sorotan publik, setelah PSSI resmi mengumumkan pelatih asal Belanda ini sebagai juru taktik baru Timnas Indonesia. Kluivert, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu striker terbaik di dunia, kini beralih ke dunia kepelatihan dengan tugas besar untuk membangun masa depan sepak bola Indonesia.
Namun, meski memiliki reputasi cemerlang sebagai pemain, Kluivert tak lepas dari sejumlah kontroversi dan "dosa" yang membayangi perjalanan kariernya. Berikut adalah beberapa kontroversi besar yang menghiasi perjalanan Patrick Kluivert, baik sebagai pemain maupun pelatih, yang kini menjadi perhatian besar di dunia sepak bola Indonesia.
1. Kecelakaan Fatal dan Kontroversi di Awal Karier
Salah satu insiden paling kelam yang menghantui Kluivert terjadi pada tahun 1995, saat ia masih bermain untuk Ajax Amsterdam. Pada masa awal kariernya yang gemilang, Kluivert terlibat dalam sebuah kecelakaan mobil yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Peristiwa tragis ini mengundang perhatian besar media, dan Kluivert harus menjalani hukuman pelayanan masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas insiden tersebut. Meskipun karier sepak bolanya terus bersinar setelahnya, insiden ini tetap menjadi noda yang membayangi reputasinya.
2. Keterlibatan dalam Kasus Pengaturan Skor dan Judi Ilegal
Pada tahun 2016, nama Kluivert kembali muncul dalam kontroversi besar, kali ini terkait dengan kasus pengaturan pertandingan dan judi ilegal. Kluivert disebut-sebut memiliki keterlibatan dengan jaringan perjudian yang melibatkan taruhan besar pada pertandingan liga-liga Eropa, termasuk di Belanda.
Meskipun tidak ada bukti langsung yang mengaitkannya dengan pengaturan skor, keterlibatan Kluivert dalam jaringan perjudian membuat reputasinya tercoreng. Kasus ini sempat menurunkan kepercayaan publik terhadap integritasnya di dunia sepak bola.
3. Masa Kepelatihan yang Terkesan Gagal
Setelah pensiun sebagai pemain, Kluivert mencoba peruntungan di dunia kepelatihan. Namun, perjalanannya sebagai pelatih di beberapa klub dan tim nasional kurang menggembirakan.
Ia pernah menjabat sebagai asisten pelatih di Timnas Belanda dan melatih Timnas Curacao, tetapi hasil yang dicapainya terbilang minim. Pada beberapa kesempatan, Kluivert dikritik karena pendekatannya yang kurang berhasil dan gagal memberikan dampak signifikan di tim yang ia latih.
Kritik pun datang ketika Kluivert diangkat menjadi pelatih di klub-klub besar. Pengalamannya yang terbatas dan gaya melatih yang dinilai kurang mumpuni menjadi faktor yang membuatnya gagal memberikan hasil maksimal.
4. Tantangan di Timnas Indonesia
Keputusan PSSI untuk menunjuk Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia pada awal 2025 juga menjadi kontroversial. Meski memiliki pengalaman di level internasional, kehadiran Kluivert sebagai pelatih
Timnas Indonesia disambut dengan keraguan oleh banyak pihak. Banyak yang mempertanyakan apakah Kluivert mampu mengatasi tantangan besar sepak bola Indonesia.
Di sisi lain, ada pula yang menganggap bahwa kehadiran Kluivert bisa membawa angin segar bagi Indonesia, mengingat pengalamannya di level tinggi.
Namun, dengan sejumlah "dosa" masa lalunya, banyak yang merasa skeptis apakah Kluivert dapat mengangkat prestasi timnas tanpa menghadapi masalah lain di luar lapangan.
5. Ketidakjelasan Proyek dan Transparansi PSSI
Beberapa kritikan datang dari para netizen yang menilai ketidakjelasan transparansi terkait keputusan PSSI untuk menunjuk Kluivert. Pernyataan Erick Thohir, Ketua PSSI, yang mengatakan bahwa segala dinamika di timnas harus transparan, justru dipandang ambigu oleh banyak pihak, terutama terkait dengan alasan di balik pemilihan Kluivert.
Tidak sedikit yang mempertanyakan apakah keputusan ini didasari oleh faktor-faktor internal di PSSI atau murni atas dasar kualitas kepelatihan Kluivert. Hal ini tentu saja menambah ketidakpastian dalam memulai perjalanan pelatih asal Belanda ini di Indonesia. (*)