Nasib Kadis Perindagkop Halmahera Barat Ditangkap Polisi bersama Staf seusai Terekam Memukuli Warga
Okwida Kris Imawan Indra Cahaya January 09, 2025 03:40 PM

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) Halmahera Barat, Demisius Boky menganiaya warga yang menyampaikan kelangkaan minyak tanah pada Rabu (8/1/2025).

Demisius Boky ditangkap oleh Polres Halmahera Barat bersama seorang staf bernama Soni Boky.

Kapolres Halmahera Barat, AKBP Erlichson membenarkan adanya penangkapan seusai menerima laporan dari korban disertai bukti berupa video.

"Kasus dugaan penganiayaan ini akan ditindaklanjuti. Korban, Hardi, telah melaporkan kejadian tersebut dan mengantongi bukti berupa video," ungkapnya.

AKBP Erlichson mengatakan, pihaknya akan memproses kasus ini secara cepat dan segera melimpahkan ke Kejaksaan jika tersangka sudah ditetapkan.

"Semua saksi akan diperiksa dan kami memiliki bukti rekaman. Kami akan segera menetapkan tersangka," tegasnya.

Sebagai informasi, dalam video yang beredar di X, seorang pria mengenakan kaus panjang berwarna hitam dan celana jins, dikeroyok dua pria berkemeja putih.

Satu orang tampak memegangi pria, dan satu lainnya memukuli.

Pria yang dipukuli tampak mencoba melakukan perlawanan namun kembali dihajar oleh pria bercelana cokelat.

Kasus pemukulan itu diduga dilakukan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Halmahera Barat bernama Demisius O Boky.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (8/1/2025).

Kejadian bermula saat korban bernama Hardi datang ke kantor Perindagkop di Desa Hate bicara, Kecamatan Jailolo untuk menyampaikan aspirasi.

Aspirasi yang disampaikan berupa kelangkaan minyak tanah di Halmahera Barat.

"Saya datang sendiri untuk aksi di Kantor Perindagkop, karena minyak tanah langka."

"Jadi ada yang jual dengan harga tinggi, Rp9.000 sampai Rp10.000 per liter," kata Hardi saat diwawancarai Tribunternate.com, Rabu (8/1/2024).

Hardi datang sendiri dengan membawa megafon dan memasang spanduk.

Namun spanduk itu dilepas oleh seorang staf.

Hardi kemudian menghadang pencopotan spanduk, hingga akhirnya Kadis beserta staf memukulinya.

(Tribun-Video.Com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.