15 Contoh Batuan Beku beserta Pengertian dan Manfaatnya
Kabar Harian January 10, 2025 07:20 AM
Dunia geologi menyimpan keanekaragaman batuan yang luar biasa, salah satunya adalah batuan beku. Dari granit yang kokoh hingga obsidian yang mengkilap, setiap contoh batuan beku memiliki ciri khasnya tersendiri.
Batuan beku tidak hanya menarik dari segi ilmiah, tetapi juga banyak aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang batuan beku ini, kita dapat menghargai keindahan dan kompleksitas alam yang ada di sekitar kita.

Pengertian Batuan Beku

Ilustrasi Contoh Batuan Beku. Unsplash/Debby Hudson.
Mengutip dari Geografi SMA Kelas X, Hestiyanto, (2007), batuan beku atau igneous rock adalah batu yang terbentuk dari pembekuan magma. Secara umum, batuan beku memiliki ciri-ciri homogen dan kompak, tidak mengandung fosil, dan tidak memiliki pelapisan.
Kata "igneus" berasal dari bahasa Latin yang berarti "api," yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik. Proses pembentukan batuan beku dapat terjadi baik di dalam bumi, yang menghasilkan batuan intrusif (plutonik), maupun di permukaan bumi, batuan ekstrusif (vulkanik).
Magma yang menjadi sumber batuan ini adalah campuran silikat cair yang sangat panas, biasanya memiliki suhu antara 1.500 hingga 2.500 °C, dan dapat berasal dari pelapukan batuan yang ada di mantel atau kerak bumi.
Dalam pengategorian batuan beku, terdapat dua jenis utama berdasarkan tempat pembentukannya. Batuan beku dalam terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, pada kedalaman antara 15 hingga 50 km, dan mengalami proses pendinginan yang lambat.
Hal ini memungkinkan terbentuknya kristal-kristal besar, seperti pada granit dan diorit. Sebaliknya, batuan beku luar terbentuk ketika magma mencapai permukaan bumi dan mendingin dengan cepat setelah letusan gunung berapi, contohnya basalt.
Struktur dan tekstur dari masing-masing jenis batuan ini sangat dipengaruhi oleh laju pendinginan magma serta komposisi mineral yang terkandung di dalamnya.
Keberadaan mineral-mineral ini memberikan warna dan karakteristik tertentu pada batuan tersebut. Selain itu, lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan oleh para ahli geologi, menunjukkan keragaman bentuk dan sifat batuan ini.
Pentingnya batuan beku dalam geologi tidak hanya terletak pada sifat fisiknya tetapi juga pada perannya dalam membentuk struktur geologis bumi. Batuan ini sering kali menjadi dasar bagi formasi geologi dan berkontribusi terhadap siklus geologi secara keseluruhan.
Dengan memahami proses pembentukan dan karakteristik batuan beku, kita dapat lebih menghargai kompleksitas alam serta sejarah geologis planet kita.
Batuan beku tidak hanya merupakan objek studi ilmiah tetapi juga memiliki aplikasi praktis dalam berbagai bidang, termasuk konstruksi dan industri mineral.

Contoh Batuan Beku

Ilustrasi Contoh Batuan Beku. Unsplash/Jarren Simons.
Berikut adalah beberapa contoh batuan beku beserta penjelasannya lengkap:

1. Granit

Granit adalah salah satu contoh batuan beku intrusif yang paling umum dan terkenal.
Batuan ini terbentuk dari magma yang mendingin perlahan di dalam kerak bumi, sehingga menghasilkan kristal-kristal besar yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
Granit terdiri dari mineral utama seperti kuarsa, feldspar, dan mika, yang memberikan warna bervariasi mulai dari putih, abu-abu, hingga merah muda.
Granit sering digunakan dalam konstruksi bangunan, seperti jembatan, monumen, dan permukaan meja dapur.

2. Basalt

Basalt adalah contoh klasik dari batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari lava yang mendingin dengan cepat di permukaan bumi setelah letusan gunung berapi.
Batuan ini umumnya berwarna hitam atau abu-abu tua dan memiliki tekstur halus serta seragam karena proses pendinginan yang cepat. Basalt sering ditemukan di dasar samudera dan merupakan komponen utama dari kerak samudera.

3. Obsidian

Obsidian adalah batuan beku kaca yang terbentuk ketika lava mendingin sangat cepat, sehingga tidak memiliki waktu untuk membentuk kristal. Batuan ini biasanya berwarna hitam atau gelap dengan kilau seperti kaca.
Karena sifatnya yang tajam dan keras, obsidian telah digunakan sejak zaman prasejarah untuk membuat alat-alat tajam seperti pisau dan mata panah. Selain itu, obsidian juga populer dalam seni kerajinan tangan dan perhiasan karena keindahan visualnya.

4. Diorit

Diorit adalah batuan beku intrusif yang mirip dengan granit tetapi memiliki komposisi mineral yang sedikit berbeda. Batuan ini biasanya lebih gelap daripada granit dan mengandung lebih banyak mineral feldspar serta piroksen.
Diorit memiliki tekstur porfiritik, di mana terdapat butiran besar yang terdispersi dalam matriks yang lebih halus. Diorit sering digunakan sebagai bahan bangunan dan dekorasi karena keindahan serta kekuatannya.

5. Pumis

Pumis adalah batuan beku ringan yang terbentuk dari lava yang mengandung gas terperangkap. Ketika lava mendingin, gas-gas tersebut dilepaskan, menciptakan lubang-lubang kecil di dalam batuan yang memberinya tekstur berpori.
Pumis biasanya berwarna terang dan sangat ringan, sehingga dapat mengapung di air. Batuan ini sering digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan isolasi atau dalam pembuatan produk kecantikan seperti scrub.

6. Andesit

Andesit adalah batuan beku ekstrusif yang memiliki komposisi mineral antara basalt dan riolit. Batuan ini biasanya berwarna abu-abu hingga coklat dan memiliki tekstur halus dengan butiran kecil yang tidak terlihat jelas.
Andesit sering ditemukan di daerah vulkanik dan merupakan bahan utama dalam konstruksi jalan serta bangunan lainnya karena daya tahannya terhadap cuaca.

7. Riolit

Riolit adalah batuan beku ekstrusif yang memiliki komposisi asam dengan kandungan silika tinggi, mirip dengan granit tetapi dengan tekstur halus.
Batuan ini biasanya berwarna terang, seperti putih atau merah muda, dan seringkali mengandung mineral kuarsa dan feldspar. Riolit sering digunakan dalam pembuatan keramik dan bahan bangunan karena kekuatannya serta kemampuannya untuk dibentuk.

8. Gabro

Gabro adalah batuan beku intrusif yang terdiri dari mineral mafik seperti piroksen dan olivin serta feldspar plagioklas.
Batuan ini memiliki tekstur kasar dengan butiran besar yang terlihat jelas akibat proses pendinginan magma yang lambat di bawah permukaan bumi.
Gabro umumnya berwarna gelap hingga hitam dan sering digunakan sebagai bahan dasar untuk jalan raya serta dalam industri konstruksi karena kekuatannya.

9. Batu Apung (Pumice)

Batu apung adalah jenis batuan beku ringan yang terbentuk dari lava yang mengandung banyak gas terperangkap saat mendingin cepat di permukaan bumi.
Batuan ini memiliki tekstur berpori dan sangat ringan sehingga dapat mengapung di air. Batu apung sering digunakan sebagai bahan abrasif dalam produk kecantikan seperti scrub kulit, serta dalam industri konstruksi sebagai bahan isolasi.

10. Syenit

Syenit adalah batuan beku intrusif yang mirip dengan granit tetapi memiliki kandungan feldspar kalium yang lebih tinggi dibandingkan kuarsa.
Batuan ini biasanya berwarna terang hingga merah muda dengan butiran kasar yang terlihat jelas. Syenit sering digunakan dalam dekorasi bangunan serta sebagai bahan kerajinan tangan karena keindahan visualnya.

11. Breksi Vulkanik

Breksi vulkanik adalah jenis batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari material vulkanik pecah akibat letusan gunung berapi.
Batuan ini terdiri dari fragmen-fragmen besar lava atau material lainnya yang terikat bersama oleh matriks halus atau material pengikat lainnya.
Breksi vulkanik sering ditemukan di sekitar kawah gunung berapi dan dapat memberikan informasi penting tentang aktivitas vulkanik masa lalu.

12. Trakit

Trakit adalah batuan beku ekstrusif yang kaya akan feldspar alkali dengan sedikit kuarsa. Batuan ini biasanya berwarna terang hingga abu-abu muda dan memiliki tekstur halus hingga sedang.
Trakit sering digunakan sebagai bahan bangunan karena daya tahannya terhadap cuaca serta kemampuannya untuk dibentuk menjadi berbagai bentuk.

13. Dasit

Dasit adalah batuan beku ekstrusif dengan komposisi mineral antara andesit dan riolit, biasanya mengandung plagioklas serta mineral mafik lainnya dalam proporsi sedang hingga tinggi.
Batuan ini umumnya berwarna abu-abu hingga coklat muda dan memiliki tekstur halus hingga sedang. Dasit sering digunakan dalam konstruksi jalan serta sebagai bahan campuran beton karena kekuatannya.

14. Kimberlit

Kimberlit adalah jenis batuan beku intrusif yang kaya akan mineral olivin dan sering kali mengandung berlian sebagai inklusi.
Batuan ini terbentuk dari magma yang naik ke permukaan bumi melalui saluran vulkanik pada kedalaman tinggi di kerak bumi. Kimberlit sangat penting dalam industri pertambangan karena menjadi sumber utama berlian.

15. Pitchstone

Pitchstone adalah batuan beku amorf yang terbentuk dari lava viscous (kental) yang mendingin secara perlahan tanpa membentuk kristal yang jelas terlihat.
Batuan ini biasanya berwarna gelap dengan kilau khas seperti kaca, mirip dengan obsidian tetapi lebih kental saat terbentuk.

Manfaat Batuan Beku

Ilustrasi Contoh Batuan Beku. Unsplash/Kelly Sikkema.
Batuan beku memiliki berbagai manfaat penting dalam kehidupan sehari-hari, yang mencakup penggunaan dalam konstruksi, pertanian, dan kerajinan. Salah satu manfaat utama batuan beku adalah sebagai bahan bangunan.
Batuan seperti granit, basalt, dan diorit sering digunakan dalam pembangunan gedung, jembatan, dan infrastruktur lainnya karena kekuatan dan daya tahannya terhadap erosi.
Selain itu, basalt sering digunakan sebagai bahan dasar untuk jalan raya dan campuran beton, memberikan kekuatan tambahan pada struktur bangunan. Selain dalam konstruksi, batuan beku juga memiliki peranan penting dalam bidang pertanian.
Beberapa jenis batuan beku, seperti basalt, dihancurkan menjadi tepung batu yang digunakan untuk memperbaiki struktur tanah. Tepung batu ini kaya akan mineral esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Batuan beku juga dimanfaatkan dalam berbagai produk kerajinan dan dekorasi. Obsidian, misalnya, digunakan untuk membuat alat-alat tajam seperti pisau dan mata panah karena kemampuannya untuk menghasilkan tepi yang sangat tajam.
Selain itu, granit dan diorit sering digunakan dalam pembuatan patung dan ornamen dekoratif karena keindahan serta corak alami yang dimiliki.
Itulah berbagai contoh batuan beku beserta pengertian dan manfaatnya secara lengkap. (HEN)
Baca Juga: Proses Siklus Batuan dan Jenis-jenis Batuan yang Perlu Dipahami
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.