Freeport Ajukan Perpanjangan Ekspor di 2025, Bahlil Bakal Lapor Prabowo
kumparanBISNIS January 11, 2025 11:40 AM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengajukan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga kepada Kementerian ESDM.
PTFI seharusnya sudah dilarang ekspor konsentrat tembaga per 1 Januari 2025. Namun, perusahaan meminta kelonggaran karena terbakarnya smelter di Gresik pada Oktober 2024 lalu, sehingga produksi katoda tembaga belum bisa dilakukan.
"Freeport mereka sudah ajukan (izin ekspor) untuk 2025 dan kami dari Kementerian ESDM lagi membahas, dan sudah dilakukan rapat dengan Kemenko (Perekonomian) karena ini lintas kementerian," ungkapnya saat ditemui di kantor BPH Migas, Selasa (7/1).
Bahlil mengungkapkan permintaan PTFI ini harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Presiden Prabowo Subianto, baru kemudian diputuskan apakah akan diizinkan ekspor atau tidak.
"Kami akan menunggu, tinggal kami laporkan kepada Bapak Presiden. Kalau memang itu apa pun keputusannya, pasti pertimbangannya lebih baik untuk Freeport dan untuk negara," katanya.
Kendati begitu, Bahlil belum bisa menyebutkan berapa kuota ekspor konsentrat tembaga yang akan diberikan kepada PTFI lantaran masih dalam pengkajian.
Ekspor mineral mentah, termasuk konsentrat tembaga, sejatinya dilarang sejak 10 Juni 2023 berdasarkan UU Minerba No 3 Tahun 2020. Namun, PTFI mendapatkan relaksasi ekspor hingga 31 Mei 2024 karena pembangunan smelter belum rampung tersendat pandemi COVID-19.
Namun, PTFI menargetkan smelter tersebut baru bisa mencapai tahap produksi dengan kapasitas penuh di akhir tahun 2024. Pemerintah kemudian menyetujui perpanjangan ekspor dari 1 Juni 2024 sampai 31 Desember 2024.
Sayangnya, smelter terbaru PTFI yang baru diresmikan pada 23 September 2024 tersebut, mengalami kebakaran pada 14 Oktober 2024. Hingga saat ini, smelter itu belum kunjung bisa mengolah konsentrat tembaga.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Bidang Perekonomian, Elen Setiadi, mengatakan perpanjangan izin ekspor konsentrat Freeport masih dibahas Kamis (3/1). Dalam rapat di kantornya, hadir juga Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
"Ramp up-nya itu target selesai di semester pertama, pokoknya selesai awal ramp-up, (targetnya) Juli sudah 40 persen," kata Elen di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jumat (3/1).
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.