Greenland Siap Dialog dengan Trump, Utamakan Kemerdekaan
timtribunsolo January 11, 2025 01:34 PM

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, menyatakan kesiapannya untuk membuka dialog dengan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, terkait pernyataan Trump mengenai kendali atas pulau Arktik tersebut.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Kopenhagen, Egede menegaskan pentingnya menghormati aspirasi kemerdekaan Greenland yang semakin kuat.

Trump, yang akan resmi menjabat pada 20 Januari, sebelumnya menyebutkan bahwa kendali AS atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak.

Ia bahkan tidak menutup kemungkinan menggunakan cara militer atau ekonomi, termasuk pengenaan tarif terhadap Denmark, untuk mewujudkan niat tersebut.

Ketika ditanya mengenai komunikasi dengan Trump, Egede mengonfirmasi bahwa ia belum melakukan kontak langsung.

Meski demikian, ia menegaskan, "Kami siap untuk berbicara," seperti dikutip dari CNN.

Egede juga menyoroti bahwa keinginan untuk merdeka dari Denmark bukan berarti Greenland akan sepenuhnya memutus hubungan dengan negara tersebut. "Kami tidak ingin menjadi orang Denmark, kami tidak ingin menjadi orang Amerika. Kami ingin menjadi orang Greenland," tegas Egede.

Pentingnya Dialog dan Kerja Sama

Dalam pernyataannya, Egede menekankan bahwa Greenland tetap terbuka untuk menjalin dialog dengan Amerika Serikat.

Ia mencatat bahwa secara geografis, Greenland merupakan bagian dari benua Amerika Utara dan memiliki posisi strategis yang penting bagi keamanan regional.

"Kerja sama internasional harus didasarkan pada dialog yang saling menghormati," tambahnya.

Egede menilai bahwa kerja sama berarti bekerja untuk mencari solusi bersama.

Ketertarikan Trump terhadap Greenland bukanlah hal baru.

Selama masa jabatannya dari 2017 hingga 2021, ia pernah mengusulkan pembelian Greenland dari Denmark, namun proposal tersebut ditolak oleh Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, yang menyebutnya sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.

Greenland merupakan wilayah semiotonom di bawah kedaulatan Denmark.

Pulau ini dulunya adalah koloni Denmark hingga tahun 1953 sebelum memperoleh status pemerintahan sendiri.

Sejak 2009, Greenland memiliki hak untuk mengeklaim kemerdekaan melalui pemungutan suara.

Dengan populasi sekitar 57.000 orang, Greenland memegang peran strategis, terutama karena letaknya yang dekat dengan Kutub Utara dan keberadaan pangkalan militer AS di bagian utara pulau tersebut.

Dengan demikian, dialog antara Greenland dan AS diharapkan dapat berlangsung dengan saling menghormati, sambil tetap mengutamakan kemerdekaan dan kedaulatan Greenland.



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.