Pemaksimalan Rest Area Solusi Pencegahan Laka Bus Maut
GH News January 11, 2025 03:06 PM

TIMESINDONESIA, BATU – Tourismologist Universitas Brawijaya, A. Faidlal Rahman, mendorong pemaksimalan penggunaan Rest Area sebagai salah satu solusi pencegahan kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan besar.

Faidlal mengatakan bahwa diperlukan langkah-langkah strategis yang melibatkan pengawasan kendaraan, perbaikan infrastruktur dan edukasi keselamatan.

Mantan Staf Ahli Wali Kota Batu ini mengungkapkan keprihatinannya atas kecelakaan beruntun yang terjadi di Kota Batu beberapa waktu lalu.

"Peristiwa ini terjadi karena pengusaha abai terhadap keselamatan dan keamanan penumpang. Ini bukti bahwa pelaku pariwisata masih kurang memperhatikan standarisasi usaha pariwisata dalam hal ini Bus Pariwisata," ujar Faidl.

Ia menegaskan jika perusahaan PO Bus Pariwisata memiliki komitmen dan patuh terhadap keselamatan penumpang dan mau mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan, tentu pemilik usaha PO Bus melakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi armada yang akan dioperasikan.

"Bukan karena kejar target dan setoran, kemudian pengusaha PO Bus mengabaikan keselamatan penumpang bahkan mungkin pengendara lain yang berpotensi menjadi korban," ujarnya.

Langkah strategis pertama yang dilakukan adalah pengawasan terhadap kelayakan kendaraan harus diperketat.

Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Perhubungan bekerjasama dengan Kepolisian harus melakukan inspeksi teknis rutin terhadap bus pariwisata sebelum mereka memasuki kawasan pariwisata. 

Pos pemeriksaan ditempatkan pada titik-titik strategis, seperti jalur menuju Selecta atau Jatim Park, sehingga bisa dipastikan kendaraan yang masuk Kota Batu dalam kondisi prima.

"Sanksi tegas juga harus diberikan kepada operator bus yang tidak mematuhi standar keselamatan," ujarnya.

Selain itu upaya lain yang harus dilakukan adalah meningkatkan infrastruktur jalan untuk mengurangi risiko kecelakaan. 

Jalur-jalur menurun dan curam yang ada di Kota Batu, seperti jalur menuju Songgoriti atau Coban Rondo, perlu dilengkapi dengan jalur darurat (escape ramp) sebagai tempat kendaraan berhenti ketika rem blong. 

Selain itu, pemasangan rambu-rambu peringatan dan alat pembatas kecepatan seperti speed bump di area rawan juga akan membantu mengontrol laju kendaraan.

"Pembangunan Central Rest Area di pintu masuk kota merupakan ide bagus untuk mengantisipasi terulangnya laka dan mengurai kemacetan di Kota Batu. Saatnya Kota Batu menjadi destinasi pariwisata yg berkualitas dan nyaman buat semuanya," kata Faidl.

Menurutnya saat ini Kota Batu pada beberapa titik sudah memiliki Rest Area. Tempat-tempat ini perlu dimaksimalkan penggunaannya.

"Jika tidak bisa menampung volume armada yang ke Kota Batu, maka perlu kerjasama dgn daerah sekitarnya. Tentu integrative transportation system sangat diperlukan di kawasan malang raya ini," ujarnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.