Nasib Bocah 4 Tahun Punya Berat Badan Hanya 4 Kg, Ditinggal Orangtua, Sehari-hari Diasuh Nenek
Arie Noer Rachmawati January 11, 2025 04:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Seorang bocah berusia 4 tahun menjadi sorotan karena berat badannya hanya 4 kilogram lebih.

Bocah tersebut mengalami gizi buruk.

Mirisnya, ia ditinggal orangtua dan hanya dirawat oleh nenek serta kerabatnya.

Bocah perempuan tersebut bernama Asmawar.

Ia tinggal di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, (Sulbar).

Akibat menderita gizi buruk, berat badan bocah usia 4 tahun tersebut merosot hingga 4 kilogram (kg).

Saat ini, Asmawar jalani perawatan intensif di ruang perawatan anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Andi Depu Polewali, Sabtu (11/1/2025).

Bayi malang asal Desa Botto, Kecamatan Campalagian ini tampak terbaring lemah.
 
Tubuhnya yang ringkih ditutup menggunakan kain sarung, alat medis melekat di tangannya.

Sesekali terdengar suara Asmawar seperti merintih kesakitan.

Tangan kirinya dibungkus perban.

Agar jarum cairan infus yang dimasukkan ke tubuh mungilnya tidak mudah terlepas ketika bergerak.

"Kemarin ditimbang, berat badannya sekitar 4 kilo lebih," kata nenek Asmawar bernama Amar kepada Tribun Sulbar, Jumat (10/1/2025).

Menurut Amar, kondisi memprihatinkan dialami Asmawar mulai terlihat sejak empat bulan terakhir.

Bocah mengalami gizi buruk. Berat badan hanya 4 kilogram lebih.
Bocah mengalami gizi buruk. Berat badan hanya 4 kilogram lebih. (Tribun Sulbar)

Diakui, berat badan Asmawar sebelumnya normal, namur perlahan mengalami perubahan.

Bahkan, kedua tangan dan kaki Asmawar kini tampak kaku dan juga mengecil, begitu pula dengan tubuhnya.

“Pernah normal timbangannya, baru sekitar empat bulan ini mulai memburuk timbangannya," ujarnya.

Amar mengaku tidak mengetahui penyebab kondisi tubuh Asmawar tetiba memburuk. 

Padahal Asmawar kerap diperiksakan ke Pustu (Puskesmas Pembantu) secara rutin.

Meski begitu, diakui jika selama ini Asmawar hanya diberi kental manis sebagai pengganti susu. 

“Dikasih susu Cap Enak, karena kami tidak mampu beri yang lain,"ucap Amar.

Lebih lanjut dia mengungkap jika Asmawar merupakan anak yatim. 

Ayahnya bernama Asmawi meninggal pada 2021 lalu. 

Sedangkan ibunya bernama Nurbaya sudah sangat lama tidak diketahui keberadaannya sejak merantau ke Malaysia.

Sejak ditinggal orang tuanya, sehari-hari Asmawar menjalani hidup dalam pengasuhan sang nenek Amar dan kerabatnya yang lain.

Pihak keluarga telah berniat memeriksakan kondisi Asmawar ke dokter.

Namun karena keterbatasan biaya hal tersebut urung dilakukan.

“Sebenarnya sudah sejak dulu kita mau periksakan kondisinya ke rumah sakit. Tapi begitu, selain karena tidak ada biaya, juga tidak ada yang menemani," katanya lagi.

Dia berharap, kondisi cucu mungilnya itu segera membaik, sehingga kelak dapat bermain seperti anak-anak seusianya.

Kisah lainnya, penampilan Fajar seorang bocah SD di Jember yang menjadi kuli angkut batu viral di media sosial.

Fajar merupakan seorang bocah SD yang diketahui sudah tidak lagi tinggal bersama orang tuanya.

Menjadi seorang anak yatim, Fajar bocah SD di Jember itu juga diketahui lama ditinggal oleh sang ibu.

Ibunya sudah lama enggan pulang ke rumah dan menemani Fajar serta sang nenek.

Fajar bocah SD di Jember diketahui juga sudah tidak lagi memiliki ayah.

Ayah telah lama meninggal dunia, Fajar yang akhirnya harus banting tulang.

Bocah kelas 5 SD itu akhirnya nekat jadi kuli angkut batu demi mencari nafkah hidup untuk dirinya dan nenek.

Diketahui, Fajar masih duduk di bangku kelas 5 SD di Jember, Jawa Timur.

Fajar merupakan anak yatim yang hidup berdua dengan neneknya.

Sang ayah telah meninggal dunia, sementara ibundanya tak tahu keberadaannya pasca pamit bekerja tak kunjung pulang.

Sosok Fajar viral setelah menuliskan surat pilu berisi meminta pekerjaan kepada seseorang demi bisa membeli obat untuk sang nenek.

Di usianya yang masih sangat muda seharusnya penuh bermain, Fajar terpaksa harus berjuang keras mencari nafkah untuk bertahan hidup.

Ia tak mau hanya menadah tangan meminta belas kasihan dari seseorang.

Hal itu yang membuat Fajar mau mengerjakan pekerjaan apapun demi mencari uang.

Fajar akhirnya diminta untuk menjadi kuli angkut batu di perusahaan tambang.

Sehari-hari, Fajar menerima upah Rp14 ribu dari pekerjaannya itu.

Adapun kisah Fajar tersebut dibagikan oleh akun Instagram @temankebaikanorg, Sabtu (4/12/2024), seperti dipantau TribunJatim.com via TribunSumsel.com, Kamis (19/12/2024).

Dalam unggahannya, Fajar menuliskan sepucuk surat meminta bantuan pekerjaan demi membeli obat untuk neneknya.

Ia tak ingin hanya mendapatkan belas kasihan cuma-cuma dari seseorang tanpa berusaha.

"Kakak, aku boleh kerja 1 hari disini? nenek aku sakit, aku kerja apa ajaa.. 

Aku mau beliin obat, aku gak mau kakak kasih uang gitu aja. Mau usaha dulu.. aku gak bisa minta papa soalnya udah meninggal, maam bilang kerja, tapi sekarang gak ada kabar," bunyi isi surat yang ditulis Fajar.

Disebutkan, penerima surat tersebut bekerja di sebuah perusahaan tambang.

Demi memenuhi usaha sang anak, penerima surat itu lantas menyuruh Fajar untuk bertugas jadi pengangkut batu.

"Karena tempat kerjaku berat, dan dia maksa pengen usaha dulu, akhirnya aku minta untuk pindahin batu aja karena gak tega," katanya.

Setiap hari juga, ia harus menghadapi risiko luka dari batu tajam dan bahaya longsor yang mengintai.

Meski hanya mendapatkan Rp14 ribu saja, uang tersebut digunakan Fajar untuk kebutuhan sehari-hari dan sekolahnya.

Fajar hanya bisa memberikan sang nenek ubi yang dibakar dengan arang.

Untuk sekali mengeluh pun rasanya sudah tak ada ruang untuk Fajar. 

"Dapet segitu soalnya kerja Fajar cuman angkut batu dan pasir ke truk kak. Pemilik tambang gak bolehin Fajar untuk belah batu dan nambang pasir karena mungkin kasian Fajar masih kecil.." kata Fajar dilansir dari laman temankebaikan.org.

Kepergian sang ayah membuat kehidupan Fajar berubah drastis, ia terpaksa harus pulang hingga malam hari demi mendapatkan pundi-pundi uang.

“Kalau ada Ayah mungkin hidup Fajar gak akan seberat ini ya kak? Tiap pulang sekolah aku kerja di tambang batu, kadang sampai menjelang malam. Uangnya dipakai buat rawat nenek yang lagi sakit. Cuma aku yang cari nafkah sekarang…" ucap Fajar.

Tak jarang juga Fajar kerap dihantui rasa khawatir lantaran tak ada yang mengurusi nenek ketika ia tengah bekerja.

"Kadang Fajar takut nenek kenapa-napa di rumah, tapi gimana kalau Fajar gak kerja kita gak akan bisa makan kak.. Fajar harap nenek bisa sembuh, soalnya kalau gak ada nenek, Fajar mau tinggal sama siapa? Udah gak punya siapa-siapa lagi," ungkapnya.

Kegigihan dan tekad Fajar demi mengobati sang nenek membuat pengunggah memberikan apresiasi.

Akun tersebut pun telah membuka donasi untuk Fajar dan telah terkumpul Rp 5.804.956.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.