Cara Penyampaian Fakta pada Teks Nonfiksi dan Ciri-Ciri Lainnya
Ragam Info January 12, 2025 09:43 PM
Teks nonfiksi merupakan salah satu jenis teks yang biasa ditemukan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Karya sastra ini memiliki beberapa ciri tertentu. Salah satunya adalah penyampaian fakta pada teks nonfiksi dilakukan secara khusus dengan terdapat beberapa ciri khas yang membedakannya dari teks fiks.
Pada dasarnya, teks nonfiksi berisi informasi berdasarkan fakta, realitas, atau kejadian nyata yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tidak ada unsur imajinasi, rekaan, atau khayalan dalam teks nonfiksi. Informasi yang disampaikan dalam teks ini bersifat objektif, akurat, dan bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau informasi kepada pembaca.
Penyampaian Fakta pada Teks Nonfiksi Dilakukan Secara Apa?
Mengutip buku Super Complete Kelas 4, 5, 6 SD/MI, Meity Mudikawaty, dkk (2018:395), teks nonfiksi adalah sebuah karangan yang dibuat berdasarkan hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau bisa disebut juga dengan fakta. Dalam teks nonfiksi, fakta disampaikan dengan cara tertentu.
Penyampaian fakta dalam teks nonfiksi dilakukan secara objektif, akurat, dan sistematis. Informasi disajikan berdasarkan data yang dapat diverifikasi kebenarannya, tanpa tambahan imajinasi atau opini pribadi. Bahasa yang digunakan bersifat formal dan denotatif, memastikan bahwa makna yang disampaikan jelas dan tidak ambigu.
Ciri-Ciri Teks Nonfiksi
Seperti diketahui bahwa penyampaian fakta pada teks nonfiksi dilakukan secara ilmiah, yaitu dengan menggunakan bahasa yang ilmiah dan sesuai dengan kenyataan. Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri lain yang dapat diketahui untuk lebih memahami mengenai teks nonfiksi.
1. Berbasis Fakta
Teks nonfiksi menyajikan informasi yang didasarkan pada fakta dan realitas yang dapat dibuktikan kebenarannya. Setiap data atau pernyataan yang disampaikan dalam teks nonfiksi berasal dari sumber yang kredibel, seperti penelitian ilmiah, laporan resmi, atau peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Fakta ini menjadi dasar utama agar informasi dalam teks nonfiksi dapat dipercaya dan bermanfaat.
2. Objektivitas Tinggi
Informasi yang terkandung dalam teks nonfiksi disampaikan secara objektif tanpa adanya pendapat pribadi dari penulis. Objektivitas ini penting untuk menjaga keakuratan dan kejujuran informasi, sehingga pembaca mendapatkan gambaran yang sebenarnya dari topik yang dibahas. Informasi hanya berdasarkan data dan bukti yang valid.
3. Bahasa Formal dan Baku
Penulisan teks nonfiksi menggunakan bahasa formal yang sesuai dengan kaidah bahasa yang benar. Pemilihan kata dan kalimat dalam teks nonfiksi memperhatikan tata bahasa yang baik agar informasi yang disampaikan dapat dipahami secara jelas oleh berbagai kalangan pembaca, terutama dalam konteks akademik atau profesional.
4. Bahasa Denotatif
Bahasa yang digunakan dalam teks nonfiksi bersifat denotatif, yaitu bermakna lugas dan langsung, tanpa tambahan makna kiasan atau emosional. Hal ini bertujuan untuk memastikan pembaca memahami informasi secara tepat tanpa adanya ambiguitas. Penggunaan istilah yang spesifik dan sesuai dengan makna sebenarnya sangat diutamakan.
5. Struktur yang Sistematis
Teks nonfiksi disusun dengan alur yang terorganisasi, seperti pembagian pendahuluan, isi, dan penutup. Struktur ini memudahkan pembaca dalam mengikuti pembahasan dan memahami isi teks secara teratur. Penyusunan yang logis membantu pembaca mendapatkan gambaran yang jelas dari awal hingga akhir.
Dengan mengetahui informasi mengenai penyampaian fakta pada teks nonfiksi dilakukan secara ilmiah dan denotatif dapat membantu dalam proses pembuatan teks nonfiksi. Selain itu, dengan ciri-ciri teks nonfiksi juga dapat membantu dalam membedakan antara teks nonfiksi dan fiksi dengan lebih baik. (BAI)
Baca Juga:Contoh Persuasi, Ciri, dan Struktur Teks Persuasi