Saat Rumah Polisi di Mojokerto Meledak Tewaskan 2 Orang
kumparanNEWS January 14, 2025 10:43 AM
Tabung gas elpiji di sebuah rumah di Mojokerto meledak, pada Senin (13/1). Ledakan ini menyebabkan 2 orang tewas dan 4 rumah hancur.
Ledakan itu terjadi di rumah seorang polisi, Aipda Maryudi, yang beralamat di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Usai ledakan, bau gas masih tercium di radius 1 kilometer.
Seperti apa fakta-faktanya? Berikut kumparan rangkum.

Pemilik Rumah Diamankan, Tercium Bau Belerang: Gegana Turun

Usai ledakan itu terjadi, pemilik rumah, yakni Aipda Maryudi diamankan polisi. Tampak, ia dikawal beberapa personel Propam Mojokerto, pada Senin (13/1).
Polisi sampai menurunkan Tim Gegana untuk memeriksa lokasi kejadian.
Warga melihat rumah lokasi ledakan milik anggota Polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (13/1/2025). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat rumah lokasi ledakan milik anggota Polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (13/1/2025). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
"Bau belerang," kata Akhmad Suwanto warga setempat.
Pukul 13.27 WIB, Tim Gegana datang dan memeriksa rumah Maryudi. Belum ada pernyataan resmi dari polisi. Tim datang mengenakan seragam lengkap, dan beberapa peralatan ketika masuk ke rumah Maryudi.

Identitas Korban Tewas

Ledakan itu berdampak pada beberapa rumah di sekitarnya. Ada 2 orang korban tewas akibat peristiwa itu.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, yang turun langsung ke lapangan menuturkan soal identitas korban tewas.
Warga mengevakuasi korban tewas akibat dampak ledakan di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (13/1/2025). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengevakuasi korban tewas akibat dampak ledakan di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (13/1/2025). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
"Ada dua korban yang barusan saya mendapatkan informasi dari rumah sakit, sudah tidak bernyawa lagi. Ibu 40 tahun dan anak yang berusia 3 tahun," kata Ihram.
Identitas korban adalah Luluk Sudarwati dan bayinya yang bernama Kaffa. Kedua korban ini masih saudara dengan Maryudi, dan lokasi rumah mereka bersebelahan dengan rumah Maryudi.

Polda Jatim Turunkan Tim Gabungan

Polda Jatim menerjunkan tim gabungan ke lokasi ledakan di rumah Aipda Maryudi, anggota Polsek Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (13/1).
Rumahnya berada di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Tim Gegana Polda Jatim melakukan penyisiran di rumah lokasi ledakan milik anggota Polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (13/1/2025). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tim Gegana Polda Jatim melakukan penyisiran di rumah lokasi ledakan milik anggota Polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (13/1/2025). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
"Tim yang kami turunkan terdiri dari Inafis Reskrim, Laboratorium Forensik, dan Kedokteran Forensik," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto saat dikonfirmasi, Senin (13/1).
"Tim kami meluncur ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), info selanjutnya nanti biar disampaikan kapolres ya," tambahnya.

Pilu Hati Suami Kehilangan Istri & Anak Akibat Ledakan Rumah Polisi Mojokerto

Kodi, Luluk Sudarwati, hanya bisa pasrah usai mengantar jasad sang istri dan anak keduanya, Kaffa, ke pusara di pemakaman umum Dusun/Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (13/1).
Ia hanya bisa tertunduk bersama putri pertamanya di samping pusara sang istri dan anak laki-lakinya yang masih berusia 2 tahun. "Saya pulang, Saya cari anak istri saya," ujar Kodi usai pemakaman kepada awak media, Senin (13/1/2025).
Kondisi rumah yang rusak akibat ledakan tabung gas elpiji di Mojokerto, Senin (13/1/2025).
 Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah yang rusak akibat ledakan tabung gas elpiji di Mojokerto, Senin (13/1/2025). Foto: kumparan
Dirinya mengaku berada di sawah saat peristiwa ledakan terjadi begitu saja di rumah Aipda Maryudi hingga menyebabkan sebagian bangunan rumahnya hancur dan menimpa keluarganya itu."Sekitar pukul 9 nan, saya di sawah. Taunya ibu yang ngebel (menelepon). Katanya rumah Mas Yudi (polisi) meledak gitu aja," akunya.
Disinggung terkait harapan keluarga terhadap kepolisian atas atensi kasus ledakan rumah anggota polisi yang menyebabkan istri dan anaknya meninggal. Kodi hanya bisa pasrah.
Sebab, korban Luluk masih ada hubungan keluarga dengan Fatma, istri Aipda Maryudi.
"Ya gimana ya, terserah nanti ndak tau saya. Iya keluarga sepupu, anaknya pakde dari istri saya," ujarnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.