Mahasiswa Singapura Kunjungi Surabaya, Pelajari Program Pemberdayaan Masyarakat
BASRA (Berita Anak Surabaya) January 15, 2025 10:23 AM
Sebanyak 64 mahasiswa dari Petra Christian University (PCU) bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD) melakukan kunjungan lapangan ke Rumah Padat Karya Kecamatan Gunung Anyar Selasa, (14/1). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Freshmore Asian Cross-Curricular Trip (FACT) 2025.
Kunjungan dilakukan pada tiga titik Rumah Padat Karya, yaitu Peternakan atau edufarm, Paving dan Kedai Kopi Gunung Anyar. Dalam setiap kunjungan, para mahasiswa diajak untuk berkeliling dan mengenal program pengentasan kemiskinan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Rumah Padat Karya.
Camat Gunung Anyar Ario Bagus Permadi mengatakan, kunjungan mahasiswa Internasional bersama PCU itu bertujuan memberikan pengalaman belajar saat berkunjung ke Indonesia, khususnya Kota Surabaya Kecamatan Gunung Anyar. Para mahasiswa melakukan kunjungan lapangan untuk belajar mengidentifikasi permasalahan dan mengevaluasi, serta memberikan solusi sesuai dengan bidang pendidikan yang ditempuh.
"Jadi kreativitas mahasiswa di uji ketika melakukan kunjungan di sini. Dari kunjungan itu mereka akan melihat, mengamati dan memberikan saran terkait apa yang bisa dilakukan untuk perkembangan Rumah Padat Karya di Gunung Anyar. Misalnya, Kedai Kopi yang menjual makanan dan minuman ingin tingkat kunjungannya lebih naik, mungkin mereka akan membantu mendesain tampilan, promosi dan lainnya sesuai bidang pendidikan masing-masing," jelas Ario.
Dalam kunjungan yang dilakukan, Ario menjelaskan bahwa pihaknya bersama para mahasiswa juga saling berdiskusi. Artinya, tidak hanya memberikan informasi terkait Rumah Padat Karya tetapi menerima saran dan masukan untuk perkembangan ke depan.
"Para mahasiswa ini berasal Singapura dan beberapa negara lain, pendekatan yang mereka lakukan juga berbeda. Anak-anak dari bidang IT dan desain ini barangkali memiliki sudut pandang baru yang bisa diadopsi untuk perkembangan," paparnya.
Ia berharap, kunjungan yang dilakukan bisa memberikan gagasan baru serta memberikan saran bagi perkembangan Rumah Padat Karya Gunung Anyar.
"Ini sangat bagus kita diberikan opsi lain untuk memikirkan masa depan Rumah Padat Karya Gunung Anyar," imbuhnya.
Ario menambahkan bahwa saat ini Rumah Padat Karya yang dijalankan oleh Kecamatan Gunung Anyar sudah sangat berkembang. Perkembangan tercermin dari penurunan warga miskin di Gunung Anyar selama dua tahun terakhir.
"Alhamdulilah kemampuan Rumah Padat Karya semakin baik dan naik. Bahkan, kami mulai menawarkan ke kecamatan lainnya, apabila ada warganya yang ingin bergabung. Pada dasarnya Rumah Padat Karya mengunakan aset Pemkot Surabaya jadi bisa dimanfaatkan semua masyarakat," jelas Ario.
Selain menjadi program pengentasan kemiskinan, Rumah Padat Karya Gunung Anyar juga dimanfaatkan sebagai balai latihan kerja bagi para pemuda sekitar untuk mengasah pengalaman.
"Harapan kami Rumah Padat Karya ke depan bisa menciptakan tenaga kerja profesional di berbagai bidang," tandasnya.
Terpisah, PIC kegiatan Lily Puspa Dewi mengatakan bahwa setelah melakukan kunjungan ke Rumah Padat Karya Gunung Anyar, para mahasiswa akan membuat sebuah website atau aplikasi sebagai solusi dari permasalahan yang ditemukan.
“Akan ada penyampaian materi juga dari para dosen yang membantu mahasiswa menyusun project, beberapa di antaranya adalah Learning dan Data Visualization,” kata Lily.