Turis Keluhkan Bus Bandara Sri Lanka yang Bobrok, Bisa Coreng Citra Negara
GH News January 15, 2025 10:05 PM
-

Penumpang pesawat yang baru tiba di Bandara Internasional Bandaranaike (BIA) di Katunayake, Sri Lanka kritik layanan bus di sana yang buruk.

Mengutip Sri Lanka News Web, Rabu (14/1/2025) banyak pengunjung internasional menilai perjalanan dengan layanan bus bandara merupakan pengalaman buruk pertama mereka saat memasuki Sri Lanka. Beberapa penumpang merasa hal itu dapat memberikan kesan negatif yang berdampak negara tersebut.

Banyak yang menganggap layanan tersebut buruk dan tidak nyaman. Seorang penumpang yang tiba dari London pada 11 Januari mengkritik kondisi bus-bus tersebut, bahkan membandingkannya dengan kendaraan milik Badan Transportasi Sri Lanka (SLTB) yang sudah usang dan tidak terawat.

Kondisi bus yang penuh sesak, diibaratkan seperti layanan bus 138 Maharagama-Pettah di Kolombo. Semakin menambah ketidaknyamanan penumpang, terutama setelah mereka selesai menjalani penerbangan jarak jauh.

Pengalaman yang kurang menyenangkan itu memberikan kesan buruk tentang Sri Lanka, terutama bagi wisatawan asing yang mungkin menilai negara tersebut berdasarkan kesan pertama mereka. Hal itu juga menjadi masalah bagi sekelompok pesepeda yang baru tiba, karena perlengkapan mereka harus dipaksakan masuk ke dalam bus yang sudah penuh.

Para pelancong di sana mengeluhkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan spesifik kelompok tertentu dan menyarankan agar ada perencanaan yang lebih baik untuk mengatasi masalah yang ada.

Meskipun layanan bus tersebut kurang memadai, penumpang memberikan pujian kepada efisiensi layanan imigrasi dan emigrasi. Meski bus sangat penuh, petugas berhasil memproses penumpang dari penerbangan London yang padat dengan cepat, sehingga semua penumpang dapat melewati imigrasi dalam waktu sekitar 20-30 menit.

Pengalaman positif di konter imigrasi itu menunjukkan adanya potensi perbaikan di sektor lain layanan bandara. Investigasi mengungkapkan bahwa terdapat 11 bus yang melayani transportasi di bandara dengan empat di antaranya milik pemerintah dan tujuh lainnya disewa dari operator swasta.

Keberagaman armada bus di sana menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi dan kualitas layanan. Dengan banyak penumpang yang mendesak adanya perbaikan agar pengalaman yang lebih nyaman dan profesional dapat diberikan kepada pengunjung.

Penumpang berpendapat bahwa perbaikan dalam kebersihan, kenyamanan, dan efisiensi layanan transportasi bandara akan sangat membantu dalam meningkatkan citra Sri Lanka dan memberikan kesan pertama yang lebih ramah bagi wisatawan internasional.

Perhatian terhadap hal-hal mendasar itu dapat menciptakan suasana yang lebih baik dalam menarik dan mempertahankan wisatawan. Utamanya karena sektor pariwisata memiliki peran penting dalam perekonomian negara kepulauan tersebut.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.