Akademisi UNUSIA Apresiasi Kinerja Menteri Agama Nasaruddin Umar
GH News January 16, 2025 09:06 PM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Muhammad Aras Prabowo, S.E., M.Ak., memberikan apresiasi besar terhadap kinerja Nasaruddin Umar, Menteri Agama Republik Indonesia.

Dalam survei terbaru Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) bertajuk Survei 100 Hari Kerja: Performa Kinerja Pemerintah dan Dinamika Sosial dan Politik Nasional yang berlangsung sejak 5-10 Januari 2025, Menteri Agama berhasil menempati posisi kedua sebagai pejabat negara dengan kinerja optimal, mendapatkan dukungan sebesar 23,63 persen dari masyarakat, di bawah Saifullah Yusuf (Menteri Sosial) dengan 29,91 persen.

Capaian Positif Menteri Agama

Nasaruddin Umar, yang juga dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, membawa pengalaman panjang dalam pengelolaan keagamaan dan advokasi kerukunan umat beragama di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Agama telah berhasil menunjukkan kinerja yang signifikan, terutama dalam memperkuat pelayanan masyarakat, mempercepat pengelolaan haji dan umrah, serta memperkuat program moderasi beragama.

Menurut Muhammad Aras Prabowo, penghargaan ini adalah bentuk pengakuan publik terhadap dedikasi dan komitmen Nasaruddin Umar.

“Sebagai seorang akademisi dan tokoh agama, Nasaruddin Umar memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan kerukunan di tengah keberagaman Indonesia. Kinerjanya mencerminkan pendekatan yang humanis, progresif, dan penuh empati dalam melayani umat,” ungkapnya.

Dalam 100 hari pertama, Nasaruddin Umar memprioritaskan beberapa agenda utama yang dianggap berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pelayanan keagamaan, di antaranya:

Digitalisasi Layanan Haji dan Umrah: Kementerian Agama berhasil mempercepat proses transformasi digital, yang mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan terkait haji dan umrah. Inisiatif ini mencakup sistem pendaftaran berbasis daring dan transparansi data calon jamaah.

Moderasi Beragama: Program moderasi beragama menjadi fokus utama untuk memperkuat harmoni dan toleransi di tengah keberagaman. Nasaruddin Umar secara aktif mendorong dialog lintas agama dan mempromosikan nilai-nilai inklusivitas di berbagai lini masyarakat.

Penguatan Pendidikan Keagamaan: Dalam rangka mendukung pendidikan berbasis nilai, Kementerian Agama telah meningkatkan dukungan kepada madrasah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan. Anggaran tambahan juga dialokasikan untuk membangun infrastruktur dan pelatihan bagi guru agama.

Survei dan Pengakuan Publik

Berdasarkan survei yang dirilis jelang 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasaruddin Umar mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Penilaian ini memperlihatkan bahwa publik menghargai keberhasilan Kementerian Agama dalam merespons kebutuhan umat dan memberikan pelayanan yang lebih efektif.

Selain Nasaruddin Umar, pejabat lain yang mendapatkan apresiasi publik berdasarkan hasil survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) adalah: Saifullah Yusuf (Menteri Sosial): 29,91persen; Rini Widyanti (Menteri PAN-RB): 18,76 persen; Teddy Indra Wijaya (Sekretaris Kabinet): 11,86 persen; Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Presiden): 11,52 persen.

Muhammad Aras Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat program-program Kementerian Agama.

“Sebagai akademisi, kami mendukung penuh langkah-langkah progresif yang telah diambil Nasaruddin Umar. Program moderasi beragama dan digitalisasi layanan merupakan contoh nyata bagaimana kebijakan pemerintah dapat menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya konsistensi dan keberlanjutan program-program Kementerian Agama.

“Dalam konteks keagamaan, tantangan tidak hanya datang dari internal umat, tetapi juga dari eksternal. Oleh karena itu, visi jangka panjang Nasaruddin Umar untuk menciptakan harmoni lintas agama patut diapresiasi,” tambahnya.

Harapan ke Depan

Melihat capaian 100 hari ini, Aras Prabowo berharap Kementerian Agama terus meningkatkan kinerjanya dalam: Memperluas akses pendidikan keagamaan berbasis teknologi; Meningkatkan peran agama sebagai katalis dalam membangun harmoni sosial; Memperkuat hubungan dengan komunitas internasional dalam isu-isu lintas agama.

“Kami yakin bahwa dengan sinergi yang baik, nilai-nilai agama dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk membangun masyarakat yang adil, makmur, dan damai,” ujar Muhammad Aras Prabowo. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.