Pangeran Harry Menolak Menginap di Istana Buckingham pada Kunjungan Pertama ke London di 2025
JAKARTA - Pangeran Harry menolak undangan untuk menginap di Istana Buckingham selama perjalanannya yang akan datang ke London, Inggris. Ini menandakan perseteruannya dengan keluarga kerajaan belum padam.
Duke of Sussex bepergian ke London tanpa ditemani Meghan Markle untuk menghadapi kasus pengadilan terhadap News Group Newspapers, di mana adik Pengeran William ini memilih akomodasi alternatif, alih-alih menginap di kediaman kerajaan.
Namun, selama kunjungan nanti, Pangeran Harry akan menerima perlindungan polisi terbatas, satu langkah lebih rendah dari keamanan penuh yang didanai pembayar pajak yang hilang pada tahun 2023.
Sir Mark Rowley, komisaris Kepolisian Metropolitan, telah mengatur petugas bersenjata dari Royalty and Specialist Protection Command untuk menyediakan keamanan. Namun, pengaturan tersebut telah menimbulkan tantangan bagi kepolisian yang kekurangan staf.
"Dia menawarkan perlindungan polisi terbatas kepada Harry," kata seorang sumber kepada The Mirror.
"Met telah mencoba merekrut petugas pada hari libur mereka karena mereka tidak memiliki banyak staf cadangan," tutur sumber itu lagi.
Namun, pilihan akomodasi khusus Harry belum diungkapkan dan membuat banyak orang berspekulasi tentang di mana dia akan tinggal selama kunjungan ini.
Penolakan Keramahtamahan Kerajaan Sebelumnya
Keputusan ini mencerminkan perjalanan Harry sebelumnya ke Inggris, di mana dia juga menolak tawaran kerajaan. Selama kunjungan tiga hari ke London pada Mei 2024, ia memilih untuk tinggal di hotel daripada di properti kerajaan.
Selain itu, saat menghadiri pemakaman pamannya Lord Robert Fellowes di Norfolk, Harry tinggal di Althorp House-rumah masa kecil mendiang ibunya, Putri Diana-daripada menerima tawaran untuk tinggal di kediaman kerajaan.
Hubungan keluarga Sussex dengan properti kerajaan semakin terputus ketika mereka menyerahkan kunci Frogmore Cottage pada 2023. Kehilangan rumah ini, tempat tinggal terakhir mereka di Inggris, memperkuat keterpisahan fisik dan simbolis mereka dari kehidupan kerajaan.
Kunjungan Harry terjadi di tengah tantangan hukum yang sedang berlangsung terkait pengaturan keamanannya. Setelah Pengadilan Tinggi memutuskan pada Februari 2024 bahwa mencabut perlindungan yang didanai pembayar pajak untuk Harry dan Meghan Markle adalah sah, Harry telah mencari cara untuk mendapatkan kembali sejumlah keamanan resmi.
Namun, upayanya hanya membuahkan sedikit keberhasilan, tanpa dukungan langsung dari keluarga kerajaan.
Sebagai bagian dari putusan pengadilan, Harry diperintahkan untuk menanggung 90% biaya hukum Kementerian Dalam Negeri Inggris yang terkait dengan kasus tersebut. Sir Peter Lane, hakim ketua, tidak menemukan pelanggaran hukum dalam keputusan awal untuk mencabut keamanan Sussex pada 2020.
Dengan menolak keramahtamahan Istana Buckingham sekali lagi, Harry terus menavigasi kunjungannya ke Inggris dengan preferensi yang jelas untuk kemandirian, bahkan saat ia menghadapi rintangan hukum dan logistik yang berkelanjutan.