JAKARTA - Meghan Markle telah memainkan peran ganda selama ini, di mana Duchess of Sussex pada satu sisi menjadi aktris dan beralih menjadi ibu rumah tangga pada sisi lainnya.
Sering kali, seperti dikutip Marca,
Meghan Markle melakukan tindakan yang tidak seimbang dan ini menjadi bumerang. Bahkan ketika Markle tampak melakukan sesuatu yang positif, tindakan Meghan Markle menuai kritik dan serangan. Pada pekan lalu misalnya, dsat Meghan dan Pangeran Harry mengunjungi area kebakaran di Pasadena untuk melakukan kerja sukarela di lokasi evakuasi.
Pasangan itu berbicara dengan beberapa korban dan memuji para pekerja darurat. Namun, banyak yang melihat tindakan mereka sebagai aksi publisitas, yang melontarkan kritik keras terhadap mereka dan membuktikan bahwa tidak ada formula pasti untuk menyenangkan publik.
Namun, seorang pakar Kerajaan mengaku memiliki solusi untuk masalah Meghan. Istri Pangeran Harry itu diminta seperti Taylor Swift. Contoh terbaru dari masalah citra istri Pangeran Harry adalah acaranya yang akan datang, yakni With Love, Meghan.
Acara masak ini dijadwalkan tayang pada Januri ini di Netflix, tetapi perilisannya ditunda karena kebakaran hutan yang telah meninggalkan jejak kehancuran di California Selatan.
Meskipun para penggemarnya senang dengan usaha baru Duchess, acara tersebut menuai reaksi keras dari para pencela dan masyarakat umum. Para kritikus menuduh Markle tidak peka terhadap kenyataan, tetapi Edward Coram James merasa dia punya solusi.
Coram James, kepala eksekutif firma humas Go Up mengatakan bahwa alih-alih melawan klaim tersebut, Markle harus memanfaatkannya. "Saya pikir ia terjebak di antara dua identitas: wanita biasa dan Duchess. Ia perlu memilih jalan," kata pakar itu kepada Express.co.uk.
Ia mengatakan jika Meghan ingin berperan sebagai Duchess dan menerima identitasnya sebagai seorang bangsawan, ia harus berhenti berpura-pura menjadi wanita yang mudah bergaul dan mengakui narasi yang tidak peka tetapi membaliknya.
"Saya pernah tinggal di tempat yang langka, dan saya ingin menggunakan akses itu untuk membuat perubahan," tuturnya.
Sebaliknya, jika Meghan Markle ingin dilihat sebagai wanita biasa, Coram James menyarankan agar ia mengambil pelajaran dari buku pedoman selebritas seperti Taylor Swift atau bahkan Diana di tahun-tahun terakhirnya, mereka menerima kekurangan, menerima kesalahan dan berbicara langsung kepada publik tanpa terlalu memoles citra mereka.