Polisi: Bung Towel Mengaku Diancam Disiram Air Keras, Anaknya Mau Diculik
kumparanNEWS January 19, 2025 02:46 PM
Polda Metro Jaya telah menerima laporan polisi dari pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel. Laporan tersebut terkait dugaan doxing yang dialaminya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan, laporan Bung Towel teregister dengan nomor LP/B/397/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal tanggal 17 Januari 2025.
"Terlapor dalam lidik," kata Ade dalam keterangannya, Minggu (19/1).
Ade menjelaskan, dugaan doxing yang dialami Bung Towel terjadi pada 17 Desember 2024. Diduga, Towel mendapat doxing berupa penyebaran data pribadi, pencemaran nama baik, dan pengancaman.
Hal ini diduga terkait rasa marah netizen atas pernyataan dan kritik Towel terhadap eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong.
“Yang mana terdapat ancaman bahwa korban akan disiram air keras, anak akan diculik yang ditujukan kepada korban oleh beberapa akun Instagram diduga milik pelaku,” beber Ade.
“Di mana postingan tersebut membuat korban merasa tidak nyaman. Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan dan diancam,” tambahnya.
Towel melaporkan pelaku dengan Pasal 45 ayat (4) Jo Pasal 27 A UU ITE dan atau Pasal 65 Jo Pasal 67 UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
Sebelumnya, Pengamat Sepak Bola, Tommy Welly atau yang dikenal Bung Towel, membuat laporan ke Polda Metro Jaya usai dirinya dan kedua anaknya mengalami dugaan doxing dan pencemaran nama baik.
"Saya lakukan (pelaporan) karena penyerangan terhadap saya juga sudah menyerempet atau sudah mengenai putra dan putri saya. Jadi kedua putra dan putri saya mengalami juga serangan doxing, data pribadinya juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan," kata dia di Polda Metro Jaya pada Jumat (17/1).
Bung Towel mengatakan, doxing yang dilakukan terhadapnya sudah terjadi sejak 17 Desember 2024. Sementara itu, doxing terhadap kedua anaknya terjadi sejak 14 Januari 2025. Bahkan, dia menyebut serangan di media sosial sudah sampai ke sekolah tempat anaknya menimba ilmu.
"Saya pikir kan kita bicara tentang sepak bola, rasanya tidak normal, tidak wajar kalau harus menyerempet keluarga, dalam hal ini terutama anak-anak saya, jadi saya perlu melakukan ini," ujar dia.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.