KRONOLOGI Tanah Longsor di Desa Pikat Klungkung, 4 Korban Tewas Diterjang Tanah & Batu Besar!
Anak Agung Seri Kusniarti January 19, 2025 11:31 PM

TRIBUN-BALI.COM - Tragedi memilukan terjadi di Klungkung. Simak Kronologi tanah longsor di Klungkung.

Tanah longsor menerjang bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Minggu (19/1) malam. Informasi sementara yang dihimpun Tribun Bali, sebanyak 4 orang meninggal dunia akibat musibah tersebut.

Sebanyak 8 orang hendak mengadakan meditasi di tempat mirip pasraman yang lokasi berada di bawah Bukit Mucung. Para korban diduga melakukan kegiatan spiritual di bangunan semi permanen tersebut.

Saat hujan deras, bangunan itu diterjang tanah longsor dan dihantam batu besar dengan diameter sekitar 5 meter. “Ini tempat seperti pasraman. Biasa jadi tempat meditasi,” ujar seorang warga setempat.

Sebanyak 4 orang meninggal dunia tertimbun longsor. Sementara 4 lainnya mengalami luka-luka. “Tiga korban sudah dievakuasi ke rumah sakit. Satu korban masih dalam pencarian,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, I Putu Widiada. 

Korban meninggal dunia, 3 orang di antaranya berasal dari Desa Pesinggahan. Sementara seorang lainnya merupakan warga Dusun Glogor, Desa Pikat. 


LONGSOR – Sejumlah petugas melakukan evakuasi korban tanah longsor yang menerjang bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Minggu malam (19/1).
LONGSOR – Sejumlah petugas melakukan evakuasi korban tanah longsor yang menerjang bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Minggu malam (19/1). (EKA MITA SAPUTRA - TRIBUN BALI )

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klungkung dan kepolisian turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan evakuasi korban. Proses evakuasi dilakukan di tengah guyuran hujan deras, serta kondisi gelap.

“Tiga korban meninggal sudah ditemukan. Tiga korban lainnya juga dievakuasi karena mengalami luka-luka,” ungkap Widiada.

Petugas sempat melakukan upaya pencarian terhadap seorang korban yang belum ditemukan. Namun hingga Pukul 20.50 Wita, korban belum ditemukan. Sehingga pencarian dihentikan dan rencananya akan dilanjutkan Senin (20/1) pagi.

“Situasi masih beresiko, karena tanah masih labil dan hujan masih deras. Kita khawatir nanti terjadi longsor susulan, sehingga setelah koordinasi pencarian korban dilanjutkan besok (hari ini) pagi,” jelas Widiada.

Suasana pencarian korban berlangsung dramatis. Di tengah hujan deras, petugas berusaha evakuasi korban dengan alat seadanya. Bangunan yang diterjang longsor merupakan pasraman. Menurut warga setempat, lokasi itu sering dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan spiritual.

“Sehari-hari lokasi itu untuk kegiatan spiritual. Tetpi yang sering melakukan aktivitas di sana bukan warga di sini, banyak dari luar,” ungkap Bendesa Pikat, Komang Puja Sudarsana. (mit)

Kronologi tanah longsor di Klungkung

Hujan deras yang melanda sebagian wilayah Pulau Bali, termasuk Kabupaten Klungkung, Minggu (19/1/2025) malam, menyebabkan bencana tanah longsor.

Bencana tanah longsor terjadi di Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung. 

Tanah longsor dari perbukitan itu menerjang sebuah bangunan semi permanen milik pasraman yang dipakai untuk kegiatan spiritual.

Lokasi bangunan pasraman ini berada di kaki Bukit Mucung, Desa Pikat. 

Adapun kronologis bencana tanah longsor ini terjadi berawal saat hujan deras melanda tempat kejadian peristiwa (TKP).

Hujan deras mnenyebabkan tanah longsor di area Bukit Mucung. Longsoran tanah itu menerjang bangunan pasraman.

Tak hanya itu, bangunan pasraman itu diterjang batu besar yang meluncur dari atas Bukit Mucung.

Batu besar ini memiliki diameter sekitar 5 meter. 

Informasi warga, saat bencana longsor terjadi, ada sekitar 8 orang hendak mengadakan ritual semedi (meditasi) di bangunan pasraman tersebut. 

Warga yang melakukan meditasi inilah yang diterjang tanah longsor dan batu besar, hingga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.

Informasi sementara, 4 orang meninggal akibat bencana tanah longsor tersebut. Sementara 4 lainnya mengalami luka-luka.

"Tiga korban sudah dievakuasi ke rumah sakit. Satu korban masih dalam pencarian," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, saat ditemui di lokasi kejadian. 

Korban meninggal dunia, 3 orang diantaranya berasal dari Desa Pesinggahan, Klungkung. Sementara seorang lainnya merupakan warga Dusun Glogor, Desa Pikat, Klungkung.

TRC (tim reaksi cepat) BPBD Klungkung dan kepolisian sudah turun langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban. 

Proses evakuasi dilakukan di tengah guyuran hujan deras, serta kondisi gelap.

Suasana pencarian korban berlangsung dramatis. Di tengah hujan deras, petugas berusaha evakuasi korban dengan alat seadanya. 

Petugas masih melakukan upaya pencarian terhadap seorang korban yang belum ditemukan. Namun hingga Pukul 20.50 Wita, korban belum ditemukan.

Sehingga pencarian dihentikan dan rencananya akan dilanjutkan Senin (20/1/2025) pagi.

"Situasi masih beresiko, karena tanah masih labil dan hujan masih deras. Kita khawatir nanti terjadi longsor susulan, sehingga setelah koordinasi pencarian korban dilanjutkan besok pagi," jelas Widiada. (mit)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.