Raja Charles III Ragu Bimbing Kate Middleton Jadi Ratu Inggris, Fokus Pertahankan Takhta
INGGRIS -
Raja Charles III dikabarkan ragu untuk memberikan bimbingan langsung kepada
Kate Middleton terkait perannya di masa depan sebagai Ratu Inggris. Bersama Ratu Camilla, Charles tampaknya lebih fokus untuk mempertahankan takhta dengan memerintah selama mungkin.
Dilansir dari The News, Senin (20/1/2025), sebagai raja yang menghabiskan puluhan tahun mempersiapkan diri untuk peran ini,
Raja Charles III dikenal sebagai Pangeran Wales terlama dalam sejarah Inggris.
Waktu panjang tersebut memberinya kesempatan untuk memikirkan sosok raja seperti apa yang ingin ia wujudkan. Namun, kini, saat mulai memerintah setelah wafatnya sang ibu, Ratu Elizabeth II pada 2022, ada satu area yang tampak ia hindari.
Hal tersebut adalah mempersiapkan Kate Middleton sebagai Ratu Inggris di masa depan.
Foto/Getty Images
Menurut para ahli kerajaan, meskipun hubungan Charles dengan istri Pangeran William itu cukup kuat, ia terlihat berhati-hati dalam membahas peran masa depan menantunya secara formal. Hal ini disebut-sebut bukan karena adanya konflik, melainkan strategi tertentu.
Pakar kerajaan Christopher Anderson mengungkapkan bahwa keputusan raja 76 tahun itu untuk tidak memberikan bimbingan langsung kepada Kate terkait perannya sebagai Ratu Inggris berkaitan dengan persepsi publik.
“Charles III ingin tetap bertakhta selama mungkin. Jika ia mulai secara aktif mempersiapkan Kate untuk masa depannya sebagai Permaisuri, hal itu dapat memunculkan spekulasi bahwa masa pemerintahannya akan berakhir lebih cepat dari yang diharapkan,” ungkap Anderson.
Ratu Camilla juga dilaporkan mengambil pendekatan serupa. Ia menahan diri untuk tidak memberikan panduan langsung kepada ibu tiga anak tersebut.
Meski tanpa pelatihan resmi, kakak ipar Pangeran Harry itu tetap menunjukkan kapasitasnya sebagai calon Ratu Inggris. Peran Kate yang semakin besar dalam Keluarga Kerajaan, termasuk dedikasinya terhadap berbagai kegiatan amal dan pelayanan publik, dianggap sebagai bukti bahwa ia telah mempersiapkan dirinya secara mandiri.
“Kate tampaknya memahami bahwa dirinya adalah bagian integral dari masa depan monarki. Dengan caranya sendiri, ia sudah belajar dari pengalaman dan pengamatan langsung,” jelas Anderson.
Langkah Charles untuk tidak terlalu fokus pada persiapan Kate dapat dipandang sebagai bagian dari strateginya untuk memastikan monarki tetap stabil selama masa pemerintahannya. Keputusan ini juga menjadi pengingat bahwa keluarga kerajaan, meskipun penuh tradisi, terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
Sementara Charles memusatkan perhatian pada masa kini, Kate diprediksi akan menjadi simbol modernisasi Keluarga Kerajaan Inggris di masa depan. Bagaimana dinamika ini berkembang akan menjadi perhatian besar bagi pengamat kerajaan dan publik global.