TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengapresiasi hadirnya desk ketenagakerjaan di kepolisian.
"Terima kasih atas kepedulian Pak Kapolri terhadap permasalahan-permasalahan buruh selama ini," kata Andi Gani dalam konferensi pers Launching Desk Ketenagakerjaan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Andi Gani menilai, kaum buruh sering menjuluki Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan sebutan trouble shooter atau problem solving.
Karena, Kapolri selalu menjadi jembatan dan pemecah masalah jika buruh ada masalah. Kapolri beserta jajaran Kepolisian terus membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan serikat buruh.
"Dengan tangan dingin Pak Kapolri, berbagai masalah besar berhasil diselesaikan, termasuk upaya pengepungan Jakarta oleh 50 ribu buruh pada 24-25 November lalu yang akhirnya dapat diredam dengan damai," ungkapnya.
Andi Gani yang juga Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan ini menegaskan, hadirnya Sub Direktorat Khusus Pidana Ketenagakerjaan ini merupakan sejarah besar bagi buruh.
"Bahkan, desk ketenagakerjaan di kepolisian ini merupakan satu-satunya didunia. Baru pertama kali dan ada di Indonesia," tegasnya.
Ke depan, kata Andi Gani, empat negara di Asia Tenggara mau datang dan belajar ke Indonesia terkait desk ketenagakerjaan di kepolisian ini. Yaitu, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, desk baru ini hadir untuk menangani masalah terkait sengketa buruh dan ketenagakerjaan.
"Desk ketenagakerjaan ini merupakan bentuk keberpihakan terhadap permasalahan-permasalahan ketenegakerjaan yang tentunya selama ini selalu terjadi karena memang kondisi dan dinamika," kata Kapolri.
Kapolri menegaskan, desk ketenegakerjaan ini diharapkan dapat menjadi wadah dalam menyelesaikan sengketa tenaga kerja.
Menurutnya, Polri sudah menyiapkan semua tahapannya untuk proses penyelesaian masalah ketenagakerjaan.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi atas sengketa antara perusahaan dan tenaga kerja, sekaligus mendukung daya saing industri nasional.
"Melalui proses yang sudah kita siapkan tahapannya, dari tahapan laporan kemudian gelar, dilanjutkan dengan kegiatan mediasi dan jika pilihan penegakan hukum sebagai ultimum remedium," jelasnya.
Ia menuturkan, desk ini menjadi saluran bagi kaum buruh menyampaikan keluhan. Di sisi lain, wadah ini juga diharapkan untuk menjaga situasi terkendali dan kondusif.
Kapolri berharap, dengan penyelesaian yang ada ini antara buruh dan pengusaha sama-sama bisa terlindungi.
Ke depan, kata Kapolri, dengan dukungan industrial yang baik Indonesia memiliki daya saing dengan industri-industri yang ada di luar negeri.
"Begitu juga kualitas-kualitas produksi kita mampu untuk mengisi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Desk ini harapannya juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi seperti yang dijadikan target oleh Bapak Presiden Prabowo," tuturnya.