Dikutip dari Times of India, teh kaya akan antioksidan, khususnya katekin dan polifenol yang melawan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif merusak sel seiring berjalannya waktu, sehingga mempercepat proses penuaan.
Dengan mengurangi kerusakan ini, teh membantu menjaga kesehatan sel, dan membuat seseorang tampak merasa lebih muda. Mereka yang rutin minum teh dapat mengalami penuaan biologis yang lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang tak minum.
Artinya, meskipun usia kronologi mungkin tetap sama, tubuh seseorang dapat berfungsi seolah-olah mereka lebih muda.
Penuaan yang dimaksud juga tak hanya dari penampilan, tetapi juga tentang menjaga kesehatan internal tubuh. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2014 menyatakan bahwa teh diketahui mengandung polifenol dan komponen lain yang dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis seperti kanker, penyakit kardiovaskular, radang sendi, dan diabetes.
Adapun jenis teh yang terbaik dalam memperlambat penuaan adalah teh hijau. Teh ini mengandung epigallocatechin gallate (EGCG) tingkat tinggi, antioksidan kuat yang dikaitkan dengan peningkatan regenerasi sel, pengurangan peradangan, dan elastisitas kulit yang lebih baik.
Mengonsumsi teh hijau setiap hari sekitar 3 cangkir atau 6-8 gram daun teh, telah dikaitkan dengan efek anti-penuaan dini yang signifikan.
Tak hanya itu, mengonsumsi teh secara teratur juga dapat meningkatkan produksi kolagen, menjaga kulit tetap kencang, dan terhidrasi. Nutrisi teh hijau, termasuk vitamin B2 dan E, membantu menjaga rambut tetap kuat dan berkilau.