Keahlian seseorang tak dapat diukur dari usianya saja. Buktinya ada murid sekolah dasar yang berhasil sabet juara dalam kompetisi barista di Jepang.
Frasa yang menyebut 'jangan menilai buku dari sampulnya' masih sangat berarti hingga kini. Kemampuan dan ilmu seseorang tidak akan bisa dinilai dari penampilan atau usianya saja.
Banyak anak muda yang haus dengan pengalaman sampai-sampai memiliki kemampuan yang bisa dibagikan kepada orang yang lebih tua. Sehingga merendahkan atau menilai seseorang sebelah mata bukan hal yang wajar.
Salah satunya seperti kisah seorang bocah yang berhasil menjadi pusat perhatian. Adalah Shunsuke Ozawa yang dilaporkan Mainichi (19/1) berhasil mengalahkan banyak orang lebih tua darinya.
Bocah berusia delapan tahun ini masih menduduki bangku sekolah dasar, kelas dua. Namun dirinya berhasil menyabet gelar juara pada kompetisi barista tingkat mahasiswa dari seluruh Jepang.
Keakraban Shunsuke dengan kopi konon dimulai ketika usia 6 tahun saat ibunya mengajak anak tersebut datang ke kafe dan memesanakan latte. Bulan berikutnya ibunya dan Shunsuke kembali datang ke kafe yang sama dan memesan menu yang sama.
Tetapi ibunya dibuat terkejut karena anak yang baru akan masuk sekolah dasar itu menyebut rasa kopinya lebih pahit dari sebelumnya. Akira Nakadate (37) pemilik kafe membenarkan bahwa ada kalibrasi yang berbeda dari biasanya.
Seiring waktu berlalu Shunsuke menjadi langganan tetap bahkan sampai belajar membuat kopi dari Nakadate. Nakadate juga mengarahkan Shunsuke untuk belajar menyangrai atau roasting kopi dari kafe specialty terdekat.
Tahun lalu, 2023, akhirnya menjadi tahun pertama Shunsuke mengikuti ajang brewing bertajuk University Brewers Cup di Yokohama, Jepang. Ia berhasil menyabet juara dari 11 kontestan.
Adapun kopi yang digunakannya saat itu ialah biji kopi yang dipilih, disangrai dengan penyesuaiannya sendiri, dengan metode manual brew yang dilakukan Shunsuke. Berkat ajang tersebut ia berkesempatan untuk menggelar pameran kopi pada bulan Mei mendatang.
Manami, ibu Shunsuke, mengungkapkan dibalik keahlian anaknya menyiapkan kopi ia tetap anak-anak. Disebutkan bahwa Shunsuke seringkali salah hitung saat menyiapkan dose atau jumlah kopi yang hendak disajikan.
"Aku ingin melindungi dan meningkatkan pendapatan petani kopi di seluruh dunia. Aku ingin memberikan resep kopi kepada mentor yang mengajariku dan membagikan kopi enak untuk lebih banyak orang," ujar bocah sekolah dasar tersebut ketika ditanya cita-citanya.
Ternyata Shunsuke kerap mencatat eksperimen kopinya pada sebuah scrapbook yang dilengkapi dengan foto-foto petani kopi. Nadate berharap Shunsuke berhasil menyabet World Barista Champion di masa depan.