Cara Pengairan Ikan Nila untuk Kolam Beton dan Kolam Tanah
Seputar Hobi January 23, 2025 01:05 AM
Cara pengairan ikan nila menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan budidaya ikan ini. Pengelolaan air yang tepat tidak hanya memengaruhi pertumbuhan ikan nila, tetapi juga menjaga kualitas lingkungan kolam agar tetap sehat dan produktif.
Dengan sistem pengairan yang baik, ikan nila dapat tumbuh optimal dan terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh kualitas air yang buruk.
Mengutip situs dkp3.banjarmasinkota.go.id, nama ikan nila berasal dari nama Sungai Nil, Afrika Utara di mana ikan ini pada awalnya ditemukan. Ikan ini mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1969.
Cara Pengairan Ikan Nila untuk Kolam Beton
Kolam beton memerlukan perhatian khusus karena sifat materialnya yang berbeda dari kolam tanah. Berikut cara pengairan ikan nila untuk kolam beton:
1. Persiapan Kolam
Sebelum pengisian air, pastikan kolam beton telah direndam dan dicuci untuk menghilangkan residu semen yang bisa bersifat toksik bagi ikan. Gunakan air bersih untuk mencuci, dan rendam kolam selama 1–2 minggu dengan mengganti air setiap 2–3 hari.
2. Pengisian Awal Air
Isi kolam beton dengan air setinggi 50–70 cm untuk tahap awal. Air yang digunakan sebaiknya dari sumber bersih seperti sumur atau sungai, dan sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam untuk mengurangi kandungan klorin.
3. Sirkulasi dan Aerasi
Pasang pompa atau aerator untuk memastikan air dalam kolam selalu memiliki oksigen yang cukup. Sirkulasi air juga membantu menjaga kebersihan dan menghindari penumpukan limbah.
4. Penambahan Air
Tambahkan air secara bertahap seiring pertumbuhan ikan. Tinggi air ideal untuk kolam beton ikan nila adalah 80–100 cm. Penambahan air juga dilakukan untuk mengganti air yang menguap.
5. Penggantian Air
Ganti sebagian air (30–50%) setiap 1–2 minggu untuk menjaga kualitas air. Jangan menguras seluruh air kolam sekaligus karena dapat menyebabkan stres pada ikan.
Cara Pengairan Ikan Nila untuk Kolam Tanah
Kolam tanah memiliki keunggulan alami dalam pengelolaan air, namun juga membutuhkan perhatian agar kualitas air tetap baik. Berikut cara pengairan ikan nila untuk kolam tanah:
1. Persiapan Kolam
Sebelum pengisian air, kolam tanah harus dikeringkan terlebih dahulu selama 3–7 hari untuk membunuh hama dan penyakit. Pastikan dasar kolam diratakan, dan jika perlu, tambahkan kapur dolomit untuk menstabilkan pH tanah.
2. Pengisian Awal Air
Isi kolam tanah dengan air setinggi 30–50 cm untuk tahap awal. Air akan meresap ke tanah, jadi perhatikan sumber air agar kolam tetap terisi.
3. Pengelolaan Air
Air dalam kolam tanah harus dijaga kebersihannya dengan menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau kiambang. Tanaman ini membantu menyerap limbah dan menyediakan tempat berlindung bagi ikan.
4. Penggantian Air
Lakukan penggantian air secara berkala, terutama jika warna air berubah menjadi terlalu keruh atau hijau pekat. Sebaiknya, ganti 20–30% air kolam setiap 2–3 minggu.
5. Saluran Masuk dan Keluar Air
Pastikan kolam tanah memiliki saluran masuk dan keluar air untuk menjaga sirkulasi. Sistem ini membantu mengganti air secara alami, terutama saat musim hujan.
Tips Tambahan untuk Kedua Jenis Kolam
Air yang digunakanberfungsi sebagai medium hidup dan juga berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan. Oleh karena itu, pengelolaan pengairan yang baik menjadi kunci utama keberhasilan budidaya. Berikut adalah tips tambahannya:
Selalu cek pH air, suhu, dan kadar oksigen terlarut. Ikan nila tumbuh optimal pada pH 6,5–8, suhu 25–30°C, dan kadar oksigen minimal 5 mg/L.
Pasang saringan di saluran air masuk untuk mencegah masuknya hama atau predator.
Buang sisa pakan dan kotoran ikan secara rutin untuk mencegah amonia yang berbahaya bagi ikan.
Cara pengairan ikan nila yang efektif dapat menjadi kunci sukses bagi peternak ikan. Dengan pengelolaan air yang tepat, baik kolam beton maupun kolam tanah dapat memberikan lingkungan ideal bagi ikan nila untuk berkembang secara maksimal. (Fikah)
Baca Juga: 5 Cara Budidaya Ikan Nila agar Panen Berlimpah