Satu-satunya Ketum Partai di Pelantikan Donald Trump, Angela Tanoesoedibjo Bocorkan Isi Pembicaraannya dengan Sang Presiden
GH News January 23, 2025 02:05 AM
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menjadi satu-satunya pimpinan partai politik di Indonesia yang menyaksikan langsung pelantikan Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump di US Capitol Rotunda, Washington D.C, Senin, 20 Januari 2025.
Angela menghadiri momen bersejarah itu bersama Ketua Majelis Persatuan Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo, serta adiknya Warren Haryputra Tanoesoedibjo.
Dua hari berturut-turut sebelum pelantikan pada 16 dan 17 Januari 2025 lalu, Angela bersama keluarga bahkan mendapatkan undangan khusus bertemu Trump di Palm Beach, Florida.
"Suatu kehormatan buat saya dan keluarga bisa bertemu dengan Presiden Trump, saat itu presiden terpilih ya. Setelah berbincang-bincang di tanggal 16 kurang lebih 1 jam, Presiden terpilih Trump mengajak kami untuk bertemu kembali next day-nya," ungkap Angela di sela pelantikan Trump, Senin (20/1/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, mereka membicarakan banyak hal. Mulai kondisi terkini Indonesia, hingga dimintai saran terkait pelantikan yang akan berlangsung di tengah cuaca ekstrem.
"Saat itu kita banyak berdiskusi ya, sangat cair sekali. Pastinya update tentang Indonesia. Beliau banyak tanya, what's going on, what's the update. Jadi kita cerita saja. Dan yang menariknya, saat itu beliau juga tanya pendapat kita tentang inagurasi ini baiknya indoor atau outdoor," tuturnya.
Angela dan keluarga memang sudah lama kenal dan menjalin hubungan baik dengan keluarga Trump. Bahkan jauh sebelum Donald Trump pertama kali dilantik sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat pada 2017 silam.
Angela Tanoesoedibjo juga menyoroti beberapa poin penting yang disampaikan Presiden Donald Trump dalam pidato politiknya. Di antaranya tentang kebijakan tarif, produksi minyak yang akan digenjot, dan ending wars.
"Amerika adalah negara terbesar, terkuat di dunia. Apa pun yang terjadi, kebijakan apa pun di Amerika tentunya sangat berdampak secara global, langsung maupun tidak langsung dan terhadap Indonesia. Jadi saya rasa relationship, komunikasi itu sangat penting," ucap Angela.
Perempuan kelahiran Kanada, 23 April 1987 ini menyambut positif komitmen Presiden Trump untuk mengakhiri perang dan membawa semangat persatuan.
"Kalau ini bisa terjadi, saya pikir ini bisa menciptakan kestabilan global yang akan berpengaruh terhadap banyak negara termasuk Indonesia. Kita tahu relationship is very important," katanya.