Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - UMKM Gonau lahir dari keresahan para pengrajin anyaman Jambi dengan situasi ekonomi di awal pandemi 2020 kemarin.
Banyaknya para pengrajin yang mengeluhkan kondisi saat itu memberikan ide kreatif ke Irma Tambunan untuk mendirikan UMKM Gonau di tahun yang sama.
Awalnya UMKM Gonau ini hanya memposisikan diri sebagai perpanjangan tangan para pengrajin dalam memasarkan produknya.
Namun, seiring waktu berjalan UMKM ini juga mulai memperbaiki kualitas produk dan menciptakan produk tepat guna, sehingga produk yang dihasilkan pengrajin dapat diterima pasar.
Melihat banyaknya karyawan dengan posisi WFH mulai mengisi waktu luang dengan berkebun di rumah. UMKM ini pun mulai fokus membuat pot kembang dari anyaman resam.
Hasilnya produk pot kembang dari anyaman resam karya pengrajin Jambi mulai diterima oleh masyarakat khususnya masyarakat ibu kota.
Tidak tanggung-tanggung hasil karya anak Jambi ini mulai banyak ditemui di beberapa apartemen dan rumah mewah di Jakarta.
Irma mengaku dalam sebulan dia dengan UMKM Gonaunya mampu menjual hingga 150 piece.
“Padahal kita hanya mengunakan jalur disribusi onlie,” ujarnya kepada Tribunjambi.com Minggu ( 14/3/2021).
Tidak hanya mengandalkan jalur pemasaran online UMKM Gonau juga telah memiliki lima reseller yang siap memasarkan produknya di Jakarta.
Selain membuat pot kembang dari resam, UMKM ini juga memiliki produk Tas dari anyaman.
Lahirnya produk ini karena untuk menjawab, program pemerintah Kota Jambi yang lagi gencar mengurangi penggunaan kantong kresek.
Irma mengatakan dengan mulai di kuranginya penggunaan kantong kresek, kita mencoba menghadirkan tas anyaman yang trendi, yang bisa dibawa ke mana saja.
“Selain tampilanya yang trendi volumenya juga kita perhatikan, sehingga bisa menampung belanjaan dalam jumlah yang banyak,” katanya.
Dalam memproduksi berbagai kerajinan tangan ini UMKM Gonau bekerja sama dengan 10 pengrajin yang ada di Kota Jambi, selain itu, UMKM ini juga bekerja sama dengan beberapa komunitas seperti HWDI, Ekonomi Kreatif serta dari beberapa mahasiswa yang ada di Jambi
Deti anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia ( HWDI ) mengatakan dia sangat senang dengan program yang diadakan UMKM Gonau ini.
“Setidaknya dengan adanya program ini bisa menambah penghasilan untuk anggota HWDI,”Katanya.
Irma mengatakan program pemanfaatan resam dan komoditas alam lainya ini secara tidak sadar merupakan bagian dari konservasi alam.
“Dengan memanfaatkan bahan-bahan ini secara tidak disadari turut serta dalam menjaga kebakaran lahan,” ujarnya
Resam selama ini di anggap semak, sehingga jika ada yang buka lahan resam ini di bakar. Dengan adanya nilai ekonomi dari resam ini, maka resam tidak lagi di bakar saat pembukaan lahan, bahkan ada yang membudidayakannya.
“Oleh karena itu dengan hadirnya beberapa komunitas harapannya kemampuan menganyam ini bisa menyebar dan pesan konservasi ini bisa meluas ke mana-mana,” pungkas Irma
( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi )
Program: Local Experience
Editor Video: Damara Abella Sakti
#kisahinspiratif #localexperience #wisata #rekomendasiwisata #travel #travelling #localexperience #anyaman #resam #mancanegara #Jambi #Souvenir #Handcraft #Gonau