TRIBUNNEWS.COM - Sebuah aksi perampokan yang dilakukan oleh komplotan penjahat berkedok petugas PDAM mengakibatkan sepasang lansia di Surabaya mengalami kerugian hingga Rp 5 miliar.
Hingga kini, pihak kepolisian masih memburu para pelaku yang berhasil melarikan diri.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (22/1/2025), di rumah pasutri lansia, SNI (75) dan HH (77), di Jalan Achmad Jais, Peneleh, Genteng, Surabaya.
Cucu pemilik rumah, Marsa Tsabitdhia, menjelaskan seorang pelaku datang berpura-pura sebagai petugas PDAM untuk memeriksa meteran air.
Pelaku datang sekira pukul 09.00 WIB dan disambut korban.
Neneknya sempat menanyai si pelaku yang wajahnya tak sama seperti petugas PDAM sungguhan yang biasanya memeriksa meteran pipa air di rumah selama ini.
Meskipun neneknya curiga, pelaku berdalih mereka adalah petinggi dari petugas PDAM.
"Iya berlagak sebagai petugas PDAM. Menurut cerita mbah, dia datang petugas PDAM. Karena setiap bulan datang petugas. Dia masuk, tapi dia tanya posisi meteran."
"Lalu mbah saya tanya di mana petugas PDAM biasanya. Saya bosnya, katanya gitu," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumah, pada Rabu (22/1/2025).
Pelaku kemudian meminta untuk masuk ke dalam rumah dan mengajak neneknya menuju ruangan tempat meteran air berada.
Setelah berada di dalam rumah, pelaku pertama mulai menyibukkan neneknya dengan pertanyaan seputar meteran air, sementara pelaku kedua menahan pintu agar neneknya tidak keluar.
Pelaku ketiga masuk ke dalam kamar dan mulai menguras barang berharga, sementara pelaku keempat berjaga di luar.
Tatkala, para pelaku sudah pergi, neneknya memeriksa kondisi lemari dalam kamar.
Bak 'disambar petir di siang bolong', ternyata kondisi lemari dalam keadaan terbuka dan kotak berisi benda berharga; perhiasan emas, emas batangan, dan berlian, raib.
"Perhiasan ada di dalam lemari kamar nenek. Bahan kayu. Perhiasan emas, berlian, ada emas batangan; emas murni."
"Nilai kerugian sekitar Rp5 miliar. Total sekitar 5 kg. Pelaku menyembunyikan kotak dari dalam jaketnya. Jalannya agak kelihatan sulit gitu. Pelaku mencongkel lemari nenek," tandasnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, mengonfirmasi pihaknya masih menyelidiki kasus ini.
Sejumlah saksi telah diperiksa dan olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti, termasuk rekaman CCTV.
“Untuk pencurian di TKP Polsek Genteng, kami masih melakukan penyelidikan. Mohon dukungannya."
"Kami masih melakukan memeriksa saksi-saksi kemudian olah TKP. Iya sama itu (video CCTV)," ujarnya pada awak media di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (23/1/2025).
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).