Banyak Makan Korban, Polisi Tidur di Jalan Raya Pandaan Tuai Protes
Haurrohman January 27, 2025 09:31 PM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Pemasangan speed bump atau yang sering dikenal sebagai polisi tidur di ruas Jalan Raya Pandaan arean sekitar rumah makan IBC Pandaan memicu polemik.

Sejumlah warga geram atas pemasangan speed bump yang membuat pengguna jalan celaka. Bahkan, viral sebuah postingan di media sosial.

Postingan itu menyebut bahwa ada salah satu pengguna jalan yang sampai harus meregang nyawa akibat pemasangan speed bump tersebut.

Pengguna jalan itu diduga tidak mengetahui adanya speed bump di lokasi, sehingga terjatuh. Bahkan, beberapa laporan warganet lain, banyak pengguna lain juga jatuh.

Keluhan warganet ini mendapat perhatian dari kalangan dewan. Andri Wahyudi, politisi PDI Perjuangan asal Pandaan mengaku prihatin dengan kejadian itu.

AW, sapaan akrabnya mengatakan, setelah ditelusuri, pemasangan Speed Bump ini memiliki tujuan yang baik yakni mengurangi dan menghilangkan balap liar.

Sekadar informasi, sepanjang jalan Pandaan depan rumah makan IBC dan sekitarnya sering dijadikan sebagai arena balap liar oleh sekelompok orang yang ingin adu kecepatan.

Itu fakta, dan sering terjadi setiap saat. Balap liar yang dilakukan oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab ini sangat meresahkan dan pengguna jalan.

“Saya sudah berkoordinasi dengan para pihak terkait. Saya sendiri terlepas dari kejadian yang viral itu, saya mengapresiasi pemasangan speed bump ini,” katanya.

Menurut AW, dirinya sering mendapat cerita dan keluhan terkait keberadaan balap liar yang seringkali mengganggu arus lalu lintas dan pengguna jalan.

“Tapi satu sisi, speed bump yang dipasang ini kurang disosialisasikan, sehingga tidak banyak pengguna jalan yang mengetahuinya,” ungkapnya.

Pengguna jalan yang melintas terjatuh. Ia menyebut, bisa jadi speed bumpnya terlalu tinggi sehingga mengganggu pengguna jalan.

Apalagi, situasinya sekarang sering hujan sehingga membuat jalanan ini licin dan membuat pengguna jalan mudah tergelincir.

“Prinsipnya begini, kami tidak mencari siapa yang salah. Kita mencoba mencari solusinya. Saya sudah koordinasi dengan Dishub dan Polres,” paparnya.

Dia berharap, pemasangan speed bump di jalan raya Pandaan khususnya sekitar Karangjati ini dikaji ulang, agar tetap aman dan mengantisipasi balap liar.

AW mengaku hal ini akan menjadi prioritas dan perhatian serius pemerintah daerah agar tujuan baiknya tidak membuat pengguna jalan celaka.

Selain AW, kondisi ini juga menarik perhatian Lujeng Sudarto, Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (PUSAKA) sebagai warga Pandaan.

"Kalau tujuannya mengatasi balap liar, kenapa tidak fokus pada penegakan hukum bagi para pelanggar. Jalan kejut ini justru membahayakan pengguna jalan lain,” terangnya.


Ia juga menambahkan, bahwa evaluasi segera harus dilakukan demi mencegah bertambahnya korban. Keamanan jalan harus menjadi prioritas utama.


“Langkah yang lebih bijak perlu diambil agar masalah balap liar tetap dapat diatasi tanpa menimbulkan risiko baru dan mengorbankan kenyamanan pengguna jalan,” urainya.


Dia berharap, pihak berwenang segera mengevaluasi kebijakan ini dan mengutamakan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman bagi semua pengguna jalan.


“Jika terjadi kecelakaan lalu lintas, itu artinya tidak sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pelayanan lalu lintas yang aman, selamat, tertib, lancar,” imbuhnya. 

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)
 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.