Pengertian Listrik Statis, Faktor Penyebab, dan Contohnya
Berita Update January 31, 2025 01:42 PM
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang menunjang kehidupan manusia. Secara garis besar, listrik terbagi menjadi dua kategori, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Lalu, apa pengertian listrik statis?
Merujuk buku Konsep Ipa Lanjut karangan Julianto, dkk., listrik statis adalah jenis listrik yang terjadi akibat adanya ketidakseimbangan muatan listrik pada suatu benda. Muatan listrik ini tidak mengalir, melainkan terkumpul pada permukaan benda tersebut.
Dalam listrik statis, muatan listrik yang ada pada benda akan tetap diam atau tidak bergerak. Ini berbeda dengan listrik dinamis yang mengalir melalui kawat atau konduktor.

Faktor Penyebab Terjadinya Listrik Statis

Ilustrasi listrik statis. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi listrik statis. Foto: Unsplash
Fenomena listrik statis dapat terjadi ketika dua benda saling bergesekan atau berdekatan yang menyebabkan perpindahan elektron dari satu benda ke benda lainnya.
Perpindahan elektron yang tidak seimbang ini menyebabkan satu benda menjadi bermuatan positif, sementara benda lainnya menjadi bermuatan negatif.
Dijelaskan dalam buku IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) terbitan PT Grafindo Media Pratama, berikut beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya listrik statis:

1. Gesekan antar benda

Ketika dua benda bergesekan, elektron dari satu benda bisa berpindah ke benda lain. Salah satu benda akan kehilangan elektron dan menjadi bermuatan positif, sedangkan benda lainnya akan mendapatkan elektron dan menjadi bermuatan negatif.

2. Induksi

Listrik statis juga dapat terbentuk melalui induksi, yaitu pemisahan muatan ketika benda yang bermuatan didekatkan ke benda netral tanpa kontak langsung. Hal ini menyebabkan terjadinya pemisahan muatan pada benda netral tersebut, meskipun tidak ada transfer elektron yang langsung terjadi.

3. Kondisi cuaca

Cuaca yang kering dan suhu udara yang rendah dapat meningkatkan terjadinya listrik statis. Kelembapan yang rendah membuat elektron lebih sulit untuk berpindah, sehingga muatan yang terkumpul di permukaan benda bertahan lebih lama.

4. Bahan Konduktor dan Isolator

Benda yang terbuat dari bahan konduktor seperti logam akan memungkinkan perpindahan muatan lebih mudah. Sedangkan bahan isolator seperti plastik atau kain akan mempertahankan muatan lebih lama, sehingga lebih sering menyebabkan listrik statis.
Baca Juga: Gelombang Elektromagnetik: Pengertian, Sifat, dan Spektrumnya

Contoh Fenomena Listrik Statis

Ilustrasi listrik statis. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi listrik statis. Foto: Unsplash
Listrik statis dapat ditemukan dalam berbagai kehidupan sehari-hari, meskipun kadang-kadang kita tak menyadarinya. Berikut contoh fenomena listrik statis yang sering terjadi:

1. Statis pada pakaian

Ketika kita melepas pakaian dari mesin pengering, sering kali kita merasakan kejutan kecil atau pakaian menjadi saling menempel. Hal ini disebabkan oleh perbedaan muatan listrik yang terjadi saat pakaian bergesekan dengan permukaan mesin pengering.

2. Menyentuh pegangan pintu

Pada hari yang kering, sering kali kita merasakan kejutan kecil ketika menyentuh pegangan pintu logam. Ini terjadi karena tubuh kita memiliki muatan listrik yang berbeda dengan benda logam tersebut, yang mengarah pada perbedaan potensial dan terjadinya loncatan elektron.

3. Menggosok balon ke rambut

Jika menggosokkan balon ke rambut, kamu bisa merasakan rambutMU tertarik atau terangkat. Hal ini disebabkan oleh listrik statis yang terbentuk saat elektron berpindah dari rambut ke balon.

4. Gosokan pada kain sintetis

Kain sintetis seperti poliester atau nylon cenderung menghasilkan listrik statis lebih banyak karena sifat bahan yang buruk dalam menghantarkan muatan listrik.
Saat mengenakan pakaian dari bahan poliester atau nylon, kita sering merasakan efek listrik statis yang membuat pakaian menempel pada tubuh.
(NDA)
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.