Genangan banjir yang sempat mengepung sejumlah daerah Jakarta pada dua hari silam telah berangsur surut. Warga di Cilincing, Jakarta Utara (Jakut) kini satu per satu mulai kembali ke kediaman masing-masing.
"Hingga Jumat siang pukul 13.00 WIB jumlah warga yang berada di pengungsian Depo BCC Cilincing hanya tersisa 15 orang dari sebelumnya sekitar 500 orang dari 160 kepala keluarga pada Jumat pagi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan dilansir Antara, Jumat (31/1/2025).
Di Kelurahan Semper Barat ada 1.485 jiwa yang sempat mengungsi saat banjir melanda Jakarta sejak Selasa (28/1). Jumlah itu berkurang hingga siang hari ini di mana tersisa 887 jiwa yang masih mengungsi di sejumlah lokasi penampungan seperti Rusun Embrio.
BPBD DKI Jakarta juga mencatat tidak ada lagi permukimnan atau ruas jalan di Jakarta Utara yang terendam banjir hingga siang hari ini.
Hal unik juga sempat terjadi di Kampung Sepatan Cilincing saat banjir Jakarta terjadi dua hari lalu. Ketua RT 18/RW 5 Kampung Sepatan Cilincing, Ipah, mengaku banyak warganya yang mengungsi di peti kemas atau kontainer yang tersedia di Depo BCC. Lokasi itu diketahui menjadi tempat pengungsian sementara ketika banjir datang.
Total ada delapan unit peti kemas yang sempat dipakai warga yang terdampak kebanjiran. Ipah mengatakan lokasi peti kemas itu siang ini telah terbebas dari pengungsi banjir.
"Air mungkin sudah surut dan mereka ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah yang terendam banjir," kata dia.
Ipah mengaku Kampung Sepatan Cilincing memang rawan banjir. Tempat tinggal mereka juga telah rutin kebanjiran saat hujan deras turun.
"Saya masih di sini dan belum ke rumah dan sampai saat ini saya tidak tahu bagaimana kondisi rumah setelah terendam banjir," katanya.
Ia menyebutkan warga Kampung Sepatan yang terdiri dari 1.163 warga ini berharap agar kondisi banjir yang sering terjadi di wilayahnya mendapat perhatian pemerintah Jakarta Utara.
"Semoga diperhatikan, biar kampung kami tidak terkena banjir lagi," pungkas Ipah.