GridHEALTH.id - Kesemutan adalah hal yang wajar dialami oleh manusia, begitu juga dengan menguap.
Wajarnya kesemutan disebabkan oleh aktivitas yang terlalu tegang dan dalam waktu lama.
Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh.
Begitu juga dengan menguap karena mengantuk, hal inipun sebuah kondisi wajar saat seseong lelah, atau telah beraktifitas fisik yang lama atau kurang tidur.
Tapi menjadi harus dicurigai manakala kesemutan dan mudah menguap terjadi sering dan berulang.
Sering kesemutan juga mengiap bisa sebuah indikasi seseorang mengalami kolesterol tinggi, lo.
Lebih mengejutkan lagi, ternyata 7,9% orang di dunia meninggal akibat penyakit ini.
Tahukah, jika terlambat diatasi, kolesterol tinggi akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Ada beberapa penyakit yang bisa timbul akibat tingginya kolesterol tinggi, seperti jantung, penyumbatan pembuluh darah, dan strok.
Supaya hal itu tidak terjadi kita harus mawas diri terhadap alarm yang diberikan tubuh jika kolesterol tinggi.
Jika frekuensi menguap sudah tidak wajar, patut curiga karena bisa jadi, hal itu disebabkan menumpuknya kolesterol yang tinggi sehingga pasokan oksigen menuju otak tidak optimal.
Akibatnya, ada syaraf yang tidak mendapat pasokan darah yang optimal.
Secara umum, penyebab aliran darah tidak lancar disebabkan oleh kolesterol.
Jika ini terjadi, biasanya tampak noda kuning muda di ujung kelopak mata atau mucul bentolan kecil padat di lipatan tubuh seperti tumit, siku, atau lutut.
Kondisi ini yang menyebabkan seseorang mengalami gejala melemahnya salah satu sisi tubuh, muntah menyemprot, atau sakit kepala yang hebat.
Kram terjadi pada tumit, telapak kaki, dan lainnya. Rasa nyeri itu akan hilang saat tubuh digerakkan.
Plak adalah penyebab tersumbatnya pembuluh darah jantung yang dapat memicu meningkatnya risiko penyakit jantung dan strok. Gejalanya, nyeri pada dada.
Jika kita merasakan salah satu di antaranya, segera berkonsultasi dengan dokter.
Asal tahu saja, saat ini tidak hanya orang tua yang berisiko terkena penyakit kolesterol tinggi.
Usia produktif pun bisa mengalaminya akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan siap saji yang tinggi lemak, jarang berolahraga, dan merokok.
Untuk mengatasinya, selain dengan mengonsumsi obat dari dokter yang sifatnya hanya mengatasi sementara, ubahlah pola hidup menjadi lebih sehat.
Konsumsi banyak buah dan sayuran, lakukan diet rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans, kurangi konsumsi minyak, garam, dan gula secara berlebihan, rutin berolahraga, serta berhentilah merokok.
Jangan biarkan kolesterol tinggi diam-diam merenggut dari orang-orang tercinta.