JAKARTA - Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) kembali menegaskan perannya sebagai
perguruan tinggi unggul dalam memperkuat kolaborasi tiga pilar pembangunan, yaitu akademisi, industri, dan pemerintah melalui rangkaian perayaan Dies Natalis ke-58.
Mengangkat tema "Excellence to be a Blessing", UKRIDA berhasil menyelenggarakan berbagai forum kolaboratif selama sepekan pada 20-24 Januari 2025 dalam rangka memberikan kebermanfaatan di lintas disiplin keilmuan.
Serangkaian acara akademik, orasi ilmiah, seminar, dan pameran digelar untuk memadukan keunggulan ilmiah yang diselenggarakan sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat. Acara perayaan sekaligus sebagai pembuka rangkaian kegiatan Pekan Dies Natalis ke-58 UKRIDA dilaksanakan di Auditorium Kampus II UKRIDA, Jakarta Barat dengan dihadiri civitas academica, mitra industri, dan perwakilan pemerintah.
Rektor UKRIDA, Prof. Dr. Ing. Ir. Herman Parung melaporkan berbagai pencapaian institusi, yaitu perolehan akreditasi Unggul dari BAN-PT, pemeringkatan Unggul dari SIMKATMAWA (Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), peningkatan sertifikasi dosen UKRIDA yang telah diraih sebesar 46%, dan peringkat UI GreenMetric yang naik ke posisi 47 nasional.
“Keunggulan ini adalah awal, bukan akhir melainkan awal untuk terus berkontribusi bagi masyarakat,” katanya, melalui siaran pers, Jumat (31/1/2025).
Tri Munanto, selaku Plt. Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III turut mengapresiasi langkah UKRIDA. “Prestasi ini dapat menjadi pijakan untuk go internasional. Kolaborasi dengan industri dan respons terhadap tantangan global seperti kesehatan dan teknologi adalah kunci,” ungkapnya.
Dies Natalis ke-58 UKRIDA dibuka dengan orasi ilmiah oleh Prof. Dr. dr. Tonny Loho Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKRIDA yang menjawab kekhawatiran masyarakat saat ini mengenai HMPV (Human Metapneumovirus).
Prof. Tonny memaparkan tinjauan pustaka HMPV serta data infeksi HMPV di sebuah rumah sakit di Jakarta. HMPV merupakan virus saluran pernapasan yang umumnya menginfeksi anak usia di bawah 5 (lima) tahun dan lansia dengan imunitas menurun.
Selain itu, UKRIDA juga memperkenalkan UVITA (UKRIDA Virtual Avatar), asisten virtual berbasis AI (artificial intelligence) yang dirancang untuk memudahkan akses informasi akademik.
Sejalan dengan inovasi tersebut, UKRIDA juga membagikan peta rencana strategis ke depan, yaitu mencakup peningkatan kualitas dosen, akreditasi internasional, serta penguatan riset di bidang kesehatan, keberlanjutan, dan digitalisasi.
Komitmen UKRIDA terhadap inovasi dan pengembangan ini kemudian diimplementasikan melalui serangkaian forum kolaboratif lintas disiplin yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.
Selanjutnya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelenggarakan Seminar Nasional Economic Outlook 2025 dengan menghadirkan tokoh seperti Dr. Tauhid Ahmad (INDEF) dan Armand Hartono (Wakil Presiden Direktur BCA).
Dr. Kilala Tilaar (Martha Tilaar Group) berbagi strategi pemberdayaan UMKM dengan kolaborasinya bersama Prof. Dr. Ir. Bernard Tirtomoeljono Widjaja yang juga merupakan guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UKRIDA.
Usai membahas proyeksi ekonomi dan strategi 2025, kehadiran Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI Anwar Sanusi di Seminar Nasional bertema “Mencetak Tenaga Kerja Berkompeten untuk Industri 5.0” yang diselenggarakan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) juga mengurai tantangan dan peluang pengembangan sumber daya manusia di era transformasi digital.
Dalam seminar ini, Prof. Anwar memaparkan persoalan mismatch kompetensi lulusan, “Saat ini mayoritas angkatan kerja masih didominasi oleh lulusan SMP ke bawah, dan banyak yang bekerja di sektor informal. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah mismatch atau ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan dan kebutuhan industri," ujarnya.
Selain itu, Tri Munanto dari LLDIKTI Wilayah III menekankan pentingnya kolaborasi kampus-industri, “Magang dan program praktik menjadi kunci meningkatkan relevansi kurikulum.”
Sementara itu, Oki Widjaja, Direktur Utama PT Galva Technologies dan Ketua Umum Pengurus Yayasan BPTK Krida Wacana, menambahkan, “Industri membutuhkan karyawan yang berpikir kritis dan berkomitmen pada lifelong learning.” Seminar ini juga diramaikan dengan pameran inovasi mahasiswa FTIK, termasuk robotik dan solusi IoT (internet of things) untuk efisiensi industri.
Di sisi lain, Fakultas Psikologi (FPsi) mengangkat isu cyberpsychology melalui Talkshow “Beyond The Screen”. Dalam acara ini, Dr. Yasinta Astin Sokang, psikolog klinis sekaligus Dosen UKRIDA, mengingatkan pentingnya keseimbangan: “Teknologi bisa mengikis kesehatan mental jika kita kehilangan batas antara dunia maya dan nyata.”
Sementara FPSI mengupas fenomena psikologis di era digital, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISH) mengambil pendekatan berbeda dengan menghadirkan Linguafest 2025 dengan tema “Voices of Change”. FISH mengajak generasi muda mengekspresikan suara perubahan melalui gelar wicara (talk show), kompetisi Bahasa Inggris, dan pameran hasil karya mahasiswa.
FISH juga menyelenggarakan kompetisi pidato dan puisi yang melibatkan 47 sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Sementara itu, pameran Graphic Memoir karya mahasiswa juga menyoroti narasi kesehatan mental dan keberlanjutan.
Masih dalam rangkaian perayaan pekan Dies Natalis ke ke-58, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) juga turut menggelar Open House bertema “Current Trends in Anti-Aging Strategies”.