Mengenal DeepSeek, AI Asal China yang Guncang Pasar Saham Global
kumparanBISNIS February 02, 2025 02:43 AM
Pasar saham Amerika Serikat terguncang pada Senin (27/1) imbas rilisnya Artificial Intelegence (AI) asal China, DeepSeek. Saham-saham teknologi di papan Nasdaq kompak tersungkur. Saham raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) NVDIA Corporation ambles 17 persen sekaligus menjatuhkan nilai kapitalisasi perusahaan sebesar USD 589 miliar atau sekitar Rp 9.494 triliun (kurs Rp 16.120).
Penurunan harga saham yang signifikan itu menjadi rekor terendah NVIDIA sejak COVID-19 Maret 2020 lalu.
"Itu melampaui rekor penurunan sebelumnya [sebesar] 9 persen pada bulan September yang menghapus nilai sekitar USD 279 miliar dan merupakan yang terbesar dalam sejarah pasar saham AS," tulis Bloomberg seperti dikutip kumparan, Selasa (28/1).
Berdasarkan nilai pasar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, indeks S&P 500 turun 1,5 persen pada hari Senin dan Nasdaq 100 jatuh hampir 3 persen.
DeepSeek langsung menjadi perbincangan dunia, yang mendorong kekhawatiran investor dan perusahaan teknologi global.
Saham perusahaan semikonduktor Jepang, Advantest Corp. dan Disco Corp. ikut tersungkur setelah DeepSeek dirilis. Saham Advantest anjlok 11 persen. Sementara saham pembuat peralatan chip Disco turun 9,5 persen.
Tren penurunan ini diikuti saham SoftBank Group Corp yang tersungkur 6,7 persen. Padahal sebelumnya, saham SoftBank menghijau usai berkomitmen menanamkan modal sebesar USD 19 miliar di sektor AI selama kepemimpinan Donald Trump.