Patut Dicoba, 5 Cara Mudah Detoksifikasi Tubuh Agar Lebih Sehat
GH News February 02, 2025 03:05 PM

Detoks, atau detoksifikasi, adalah metode untuk membuang racun dari dalam tubuh dengan menjalani diet tertentu. Namun, detoks tak harus selalu dilakukan dengan diet yang ketat dan spesifik.

Faktanya, detoksifikasi tubuh dapat dilakukan dengan sedikit mengubah gaya hidup sehari-hari. Misalnya, dengan memperbanyak konsumsi cairan dan makanan tinggi serat.

Dikutip dari Healthline, berikut sejumlah cara detoks tubuh yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

1. Fokus pada Kualitas Tidur

Memastikan tidur malam yang cukup dan berkualitas merupakan salah satu cara paling mudah untuk membantu membersihkan racun dan kotoran dalam tubuh.

Tidur memungkinkan otak beristirahat dan mengisi ulang, serta membuang kotoran yang menumpuk dalam tubuh sepanjang hari.

Salah satunya adalah protein yang disebut beta-amyloid. Beta-amyloid merupakan senyawa kimia yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit Alzheimer.

Dengan tidur yang cukup, tubuh memiliki waktu untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Alhasil, racun-racun yang menumpuk dapat dibuang dengan efisien.

2. Minum Lebih Banyak Air

Air tidak hanya menghilangkan dahaga, tapi juga mendukung banyak fungsi tubuh. Air berfungsi mengatur suhu tubuh, membantu melumasi persendian, mendukung pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta mendetoksifikasi tubuh dengan membuang produk limbah.

Sel-sel tubuh harus terus memperbaiki diri agar bisa berfungsi dengan optimal. Namun, proses ini melepaskan limbah dalam bentuk urea dan karbon dioksida, yang dapat membahayakan jika menumpuk terlalu banyak dalam darah.

Air mengangkut produk-produk limbah ini, membuangnya secara efisien lewat urine dan keringat. Jadi, hidrasi yang baik juga menjadi salah satu kunci untuk detoksifikasi.

3. Mengurangi Asupan Gula dan Makanan Olahan

Gula dan makanan olahan merupakan salah satu penyebab dari banyaknya krisis kesehatan yang dialami masyarakat saat ini.

Penelitian telah menghubungkan konsumsi tinggi makanan manis dan makanan olahan dengan sejumlah penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Penyakit-penyakit ini menghambat kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi secara alami dengan merusak organ-organ yang berperan penting, seperti hati dan ginjal.

Karenanya, sebisa mungkin kurangilah konsumsi makanan manis dan ganti makanan olahan dengan makanan yang lebih sehat, seperti buah dan sayuran.

4. Perbanyak Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa penting yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas.

Tubuh secara alami memproduksi radikal bebas untuk proses seluler, seperti pencernaan. Kebiasaan tertentu, seperti merokok, juga dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh.

Jika jumlahnya terlalu tinggi, radikal bebas dapat memicu stres oksidatif yang bisa merusak organ dan jaringan tubuh. Penelitian menunjukkan kerusakan akibat radikal bebas berperan dalam kondisi seperti demensia, penyakit jantung, penyakit hati, asma, dan beberapa jenis kanker.

Mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dapat membantu tubuh melawan stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas berlebih dan racun lain yang meningkatkan risiko penyakit.

5. Mengurangi Asupan Garam

Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih (retensi cairan), terutama bagi orang dengan masalah ginjal atau hati.

Penumpukan cairan berlebih ini dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman. Retensi cairan yang disebabkan oleh asupan garam berlebih dapat membuat tubuh melepaskan hormon antidiuretik yang mencegah pelepasan urine. Akibatnya, tubuh tidak bisa melakukan detoksifikasi secara alami.

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi retensi cairan ini adalah dengan memperbanyak minum air putih. Meningkatkan asupan cairan dapat mengurangi sekresi hormon antidiuretik dan meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga mengeluarkan lebih banyak air dan produk limbah.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.