Menteri Imipas akan Beri Imbauan dalam 3 Bahasa agar WNA Tidak Beri Uang ke Petugas Imigrasi 
GH News February 02, 2025 04:05 PM

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI (Imipas) Agus Andrianto menegaskan, pihaknya telah meminta kepada seluruh pegawai Imigrasi di beberapa pintu masuk Indonesia termasuk di bandara untuk memberikan imbauan kepada Warga Negara Asing (WNA), untuk tidak memberikan tips.

Pernyataan itu disampaikan Agus, merespons soal adanya dugaan pungutan liar (pungli) atau pemerasan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta) kepada WN China.

Agus telah membantah terjadinya pungli dalam persoalan tersebut. 

Berdasarkan pemeriksaan internal terhadap petugas Imigrasi yang bersangkutan pemberian uang itu hanya sekadar tip kepada petugas.

"Kita sudah buat himbauan untuk (WNA) tidak memberi tips kepada petugas dalam 3 bahasa (Inggris, China dan Arab)," kata Agus saat dikonfirmasi Tribunnewscom, Minggu (2/2/2025).

Dengan begitu, Agus menyatakan, tidak ada pelanggaran keimigrasian yang dilakukan petugas Bandara Soetta yang belakangan ini ramai disebut melakukan pungli ke WN China.

"Sejauh ini tidak ada pelanggaran keimigrasian yang dilanggar. Uang yang diberikan hanya berupa tip, kemungkinan karena kenal dengan agentagent mereka yang datang," ujar Agus.

Meski begitu, Agus menegaskan, pihaknya telah memberikan sanksi terhadap beberapa pegawai Imigrasi Bandara Soetta yang diduga terlibat menerima uang tersebut.

Kata dia, setiap pegawai Imigrasi pasti memiliki pengetahuan soal resiko terhadap terjadinya pungutan liar.

Namun, karena para pegawai menurut Agus, merasa uang yang diberikan merupakan tip maka terjadi adanya penerimaan uang yang diduga senilai lebih dari Rp32 juta tersebut.

"Pegawai tentu tau risiko dari tindakan yang mereka lakukan, karena merasa kenal mungkin ya terjadilah seperti yang ramai sekarang ini," kata dia.

"Kan sudah kita kerjakan dan kalau ada yang lain ya akan kita sanksi juga untuk efek jera..., saya sudah ingatkan mereka. Di balik seragam yang kita kenakan, ingat ada "Merah Putih" negara dibelakang yang harus selalu kita jaga," tandas purnawirawan Polri bintang tiga tersebut.

Meski begitu, sejauh ini belum diketahui para pejabat Imigrasi Bandara Soekarno Hatta yang diduga terlibat pungli dan dicopot.

Dalam akun X milik mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif, ia mengunggah surat dari Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok atau Kedubes Cina di Indonesia pada hari ini.

Surat tertanggal 21 Januari 2025 itu menyebutkan sejumlah warga negaranya menjadi korban pemerasan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, atau dalam surat itu disebut Bandara Internasional Jakarta. 

Dalam surat tersebut, dilampirkan daftar kasus pemerasan yang terjadi antara Februari 2024 hingga Januari 2025. 

"Ini hanya lah puncak gunung es karena lebih banyak warga negara Tiongkok yang diperas tidak mengajukan pengaduan karena jadwal yang ketat atau takut akan pembalasan saat masuk di masa mendatang," bunyi surat yang tertulis dalam bahasa Inggris itu.  

Isi surat itu juga mengungkap adanya 44 kasus pemerasan.

Dari 44 kasus pemerasan itu terdapat Rp 32.750.000 yang dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara Cina. 

Dalam surat itu, Kedubes Cina juga menyertakan contoh kasus pemerasan di Bandara Soekarno Hatta tahun 20242025. 

Misalnya, petugas Imigrasi yang terlibat pemerasan, berdasarkan transfer bank, petugas tersebut berinisial DAS. Uang dikembalikan (RMB) senilai Rp 1.600.000 

Penumpangnya atas nama Zhao Qiu dengan nomor penerbangan MF868. 

Orang tersebut tiba di Bandara Internasional Jakarta pada 20 Februari 2024 pukul 06:00 pagi. 

Selain itu, ada 43 penumpang lain dari berbagai penerbangan.

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.