JAKARTA - Drama Korea medis The Trauma Code: Heroes On Call sukses menarik perhatian penonton dengan kisah dramatis para tenaga medis dalam menghadapi situasi darurat. Kabar baiknya, musim kedua tengah dipersiapkan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif di siaran radio YTN NewsFM pada Jumat, 31 Januari 2025, penulis The Trauma Code: Heroes On Call , Lee Nak Joon, memberikan bocoran mengenai arah cerita musim kedua. Ia mengungkapkan bahwa kelanjutan drama ini akan menghadirkan alur yang lebih menegangkan, karakter baru yang mengejutkan, serta tantangan medis yang semakin kompleks.

Lee Nak Joon menegaskan bahwa melalui The Trauma Code: Heroes On Call, ia ingin menyampaikan pesan penting tentang betapa berharganya kehidupan. Ia juga menyoroti pentingnya investasi dalam perawatan trauma, mengingat Korea Selatan memiliki keunggulan medis global, terutama dalam bidang transplantasi organ.

Dilansir dari KBIZoom, Minggu (2/2/2025), namun, menurutnya, kesadaran akan pentingnya perawatan trauma masih rendah di negara tersebut.




Foto/Soompi

“Kami berada di peringkat lima teratas secara global dalam bidang seperti transplantasi organ. Namun, meskipun Korea dikenal sebagai negara maju, masih ada kekurangan dukungan untuk perawatan trauma. Saya pikir kesadaran tentang hal ini masih perlu ditingkatkan,” kata Lee Nak Joon.

Sebagai seorang ahli THT, Lee Nak Joon juga mengapresiasi dedikasi Profesor Lee Gu Jong dalam dunia medis Korea. Ia menyoroti betapa besar rasa tanggung jawab sang profesor terhadap pasiennya dan banyaknya pengorbanan yang telah ia lakukan. Namun, ia juga menyoroti bahwa tuntutan yang terlalu besar bisa berakibat pada berkurangnya jumlah ahli yang mau terjun ke bidang ini.

“Merawat pasien kritis sering kali melibatkan sengketa hukum, sementara rumah sakit memberikan tekanan terkait kinerja. Ini membuat bidang perawatan trauma sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai kelanjutan drama yang ditulisnya, Lee Nak Joon mengungkapkan bahwa musim kedua masih menunggu konfirmasi dari pihak Netflix.



"Belum ada yang dikonfirmasi, tetapi saya sudah menulis banyak cerita,” ujarnya.

"Netflix harus membuat keputusan dan harus ada investasi dari mereka," lanjutnya.

Ketika diminta untuk memberikan spoiler terkait musim kedua, ia memberikan sedikit bocoran tentang perkembangan cerita.

"Musim pertama berakhir dengan tim yang kecil, bukan? Di musim kedua, tim ini akan melakukan operasi dalam skala penuh, yang akan memunculkan berbagai permasalahan," ungkapnya.



"Jika helikopter dokter diperkenalkan, maka harus beroperasi selama 24 jam, dan ini bisa menimbulkan keluhan, bahkan dari pasien di rumah sakit. Mereka akan menjalankan kampanye opini publik untuk mengatasi masalah ini," sambungnya.

Selain itu, ia juga membocorkan tantangan dalam operasi trauma yang berbeda dengan operasi terjadwal biasa. “Salah satu alasan mengapa operasi trauma lebih berisiko adalah karena sering kali tidak melalui tes darah seperti operasi yang sudah terjadwal. Menanggapi situasi seperti itu adalah bagian dari tugas mereka," tandasnya.

Sementara itu, The Trauma Code: Heroes On Call mencatat lebih dari 4,7 juta jam penayangan dari tanggal 20 hingga 26 Januari 2025. Hal ini menjadikannya sebagai peringkat ketiga dalam daftar Acara TV Global Non-Inggris Netflix hanya dalam tiga hari setelah dirilis.

Drama ini juga masuk dalam Top 10 di 26 negara, termasuk Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura, Peru, Rumania, dan Chili. Selain itu, The Trauma Code: Heroes On Call juga langsung menempati posisi No. 1 dalam daftar Top 10 Acara TV Korea setelah dirilis.