JAKARTA - Hubungan profesional antara
Blake Lively dan Justin Baldoni tampaknya mengalami perubahan drastis setelah terungkapnya berbagai tuduhan dan tuntutan hukum di antara keduanya. Meski kini mereka saling berhadapan dalam kasus hukum yang kompleks, pesan-pesan lama mereka yang bersifat genit dan akrab kembali menjadi sorotan.
Di awal produksi film It Ends With Us pada Mei 2023, Blake Lively dan
Justin Baldoni terlihat memiliki hubungan kerja yang erat. Ribuan pesan dan email yang kini menjadi bagian dari dokumen pengadilan menunjukkan bahwa keduanya kerap bertukar cerita pribadi, berbagi meme, serta saling memberikan dukungan emosional.
"Senang sekali bisa menyelesaikan pekerjaan yang membuat kami bangga. Dan melakukannya bersama-sama," bunyi pesan Livey kepada Baldoni dilansir dari The News, Minggu (2/2/2025).
Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya atas kerja sama mereka, seraya menyatakan bahwa ia sangat bangga dengan apa yang telah mereka lakukan. Baldoni, yang tampak menghargai kedekatan tersebut.
Foto/People
"Saya suka Blake yang sentimental," kata Baldoni yang kemudian ditanggapi Lively dengan nada bercanda, "Tidak pernah bertemu dengannya"
Percakapan berlanjut dengan Baldoni yang menambahkan, "Saya juga suka si brengsek Blake jangan khawatir." Lively kemudian membalas dengan humor khasnya, "Saya sudah bertemu dengannya. Begitu juga dengan supositoria saya."
Pada malam sebelum hari pertama syuting, Lively mengirim pesan kepada Baldoni untuk mengungkapkan rasa syukurnya atas semua yang telah mereka bangun sejauh ini.
"Saya bersemangat untuk memulainya besok. Namun, ini hanya satu bagian dari perjalanan. Kami memulainya beberapa bulan yang lalu," tulisnya dalam email yang kini tercantum dalam dokumen pengadilan.
Setelah beberapa hari produksi, Baldoni pun memuji kinerja Lively. "Saya tidak akan mengatakan bahwa Anda luar biasa karena Anda mengejek saya karena terlalu sentimental – tetapi Anda luar biasa hari ini," tulisnya pada 23 Mei 2023.
"Terima kasih, saya sangat menghargainya. Saya hanya seorang penggila bola, tetapi itu sangat berarti bagi saya. Saya sangat peduli dan selalu ingin memberikan yang terbaik," balas Lively.
Namun, pesan-pesan yang menunjukkan kedekatan mereka kini menjadi bagian dari gugatan hukum yang diajukan Baldoni terhadap Lively. Dalam pengaduannya, Baldoni menuduh bahwa Lively memilih-milih pernyataan yang kemudian digunakan dalam tuduhan pelecehan terhadapnya.
Situasi semakin memanas bulan lalu ketika Lively mengajukan gugatan hak sipil di California, menuduh bahwa Baldoni telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya di lokasi syuting. Ia mengklaim telah diperlihatkan film-film eksplisit, dipermalukan karena berat badannya, dan dipaksa melakukan adegan yang lebih intim dari kesepakatan awal.
Tak lama setelah tuduhan tersebut mencuat, Baldoni membalas dengan mengajukan gugatan balik terhadap Lively, suaminya Ryan Reynolds, serta tim mereka, dengan tuduhan menjalankan pencemaran nama baik terhadapnya. Selain itu, ia juga menuntut The New York Times sebesar USD250 juta atau Rp4 triliun atas dugaan pencemaran nama baik terkait laporan yang memuat klaim Lively.
Pesan-pesan lama yang kembali muncul ini kini menjadi perdebatan sengit di pengadilan, di mana masing-masing pihak berusaha untuk membuktikan posisi mereka dalam kasus yang semakin rumit.